Malam Ramadan Kelabu Bos Sawit di Jambi

Salah satu bos sawit di Jambi harus kehilangan emas puluhan gram dan duit Rp 300 juta usai disatroni kawanan perampok

oleh Bangun Santoso diperbarui 28 Mei 2017, 23:03 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2017, 23:03 WIB
Teka-teki 4 Perampok Sadis di Kapas Krampung Surabaya
Lokasi terjadinya perampokan sadis di Kapas Krampung Surabaya. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Liputan6.com, Jambi - Malam Ramadan pertama 2017 menjadi malam kelabu bagi Bambang (37), warga Desa Tambang Emas, Kecamatan Pamenang Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Rumahnya baru saja disatroni kawanan penyamun alias perampok pada Sabtu dini hari, 27 Mei 2017.

Agung (30), salah seorang warga Pamenang mengatakan, Bambang dikenal sebagai salah satu bos sawit atau oleh warga Jambi biasa disebut tauke yang cukup sukses di daerah Pamenang. Kabar perampokan itu cepat menyebar di kalangan warga Merangin, khususnya daerah Pamenang.

"Informasinya ada delapan orang perampok," ucap Agung, Minggu (28/5/2017) sore.

Berdasarkan informasi yang berkembang, kejadian tersebut berlangsung tengah malam saat pemilik rumah tengah tertidur lelap. Para perampok dengan membawa senjata api tiba-tiba muncul dari bagian belakang rumah. Tiga orang penjaga malam berhasil dilumpuhkan oleh para pelaku dengan cara diikat.

Dengan membawa senjata api serta menggunakan tutup kepala, empat perampok mendobrak pintu rumah dan langsung menuju kamar milik Bambang. Korban sempat dipukul dan ditodong senjata api sebelum akhirnya diikat menggunakan tali.

Kawanan perampok kemudian mengacak-acak seisi rumah korban. Sejumlah barang berharga berhasil ditemukan dan dibawa pelaku seperti uang Rp 300 juta dan 12 mayam emas. Satu mayam emas setara dengan 2,5 sampai 3 gram emas. Seperangkat alat kamera CCTV juga ikut dibawa kabur para penjahat tersebut.

Kapolsek Pamenang AKP Sampe Nababan membenarkan kejadian tersebut. Mendengar adanya perampokan itu sejumlah aparat kepolisian diturunkan ke lokasi.

Menurut dia, kawanan perampok itu terbilang sudah sangat profesional. Selain itu, para pelaku sepertinya sudah amat mengetahui situasi dan kondisi rumah korbannya.

"Sudah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa sejumlah saksi. Anggota juga melakukan pengejaran," ujar Sampe.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya