Langkah Polisi Surabaya Persempit Ruang Gerak Teroris

Langkah yang akan terus dilakukan ini untuk menekan dan mempersempit ruang gerak teroris.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 29 Mei 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2017, 09:30 WIB
Operasi Cipta Kondisi di Wonokromo, Surabaya
Operasi cipta kondisi ini untuk menekan dan mempersempit ruang gerak teroris. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja).

Liputan6.com, Surabaya - Dalam menyambut bulan suci Ramadan, 1438 H Kepolisian Sektor (Polsek) Wonokromo,  Surabaya, Jawa Timur, bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya menggelar razia rumah kos harian dan hotel.

Hal itu dilakukan demi mengantisipasi salah satu penyakit masyarakat, seperti pasangan mesum sekaligus menekan dan mempersempit ruang gerak teroris.

Pantauan Liputan6.com, gelaran razia tersebut berlangsung sekitar tiga jam sejak Sabtu, 27 Mei 2017 malam pukul 00.00 WIB hingga Minggu, 28 Mei 2017 pukul 03.00 WIB.

"Sedikitnya ada tiga rumah kos harian yang kami geledah," kata Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Wonokromo, Komisari Polisi (Kompol) Agus Bahari, di Hotel Malibu, Minggu 28 Mei 2017.

Tiga rumah kos tersebut, yakni Home Stay Jalan Gunung sari, Rumah Kos Jalan Stail, dan Hotel Malibu Jalan Ngagel Surabaya.
Operasi cipta kondisi ini untuk menekan dan mempersempit ruang gerak teroris. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja).
Dari ketiga hotel itu, petugas tidak menemukan perjudian, pesta miras, atau pasangan mesum yang berada di dalam hotel. "Di sana tidak ada hasil yang diindikasikan penyakit masyarakat," ujar dia.

Meski tidak ditemukan penyakit masyarakat, Agus menegaskan pihaknya tetap melakukan Operasi Cipta Kondisi secara berkelanjutan. Tujuannya agar Ramadan di Kota Surabaya tertib tanpa adanya pihak yang main hakim sendiri.

Di samping itu, operasi cipta kondisi seperti ini juga sebagai bagian pihak kepolisian menekan sekaligus mempersempit ruang gerak para teroris yang bisa saja tinggal di rumah kos di wilayah hukum Wonokromo.

"Kami akan melakukan razia ini rutin selama bulan Ramadan agar Surabaya tertib Ramadan bisa diterapkan. Selain itu, kami juga ingin menekan ruang gerak para teroris yang kemungkinan berada di wilayah kami," ujar mantan Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Gubeng itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya