Cara Semarang Belajar Cegah Macet ala Jakarta

Wali Kota Semarang menggalang kerja sama dengan sejumlah kepala daerah yang termasuk kawasan penyangga kota.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 09 Jun 2017, 13:50 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 13:50 WIB
Cara Semarang Belajar Atasi Macet ala Jakarta
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menandatangani nota kesepahaman pembangunan SORR disaksikan bupati Kendal Mirna Anissa. (foto : Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Semarang - Perkembangan sejumlah kota di Indonesia dihantui kemacetan lalu lintas di sana-sini. Belajar dari Jakarta, sejumlah daerah ramai-ramai merencanakan pembangunan jalan baru sebagai pengurai dan alternatif pemecah kemacetan lalu lintas.

Seperti dilakukan Pemerintah Kota Semarang dan Pemerintah Kabupaten Kendal yang bersepakat membuat jalan lingkar yang diberi nama Semarang Outer Ring Road (SORR). Pembangunan jalan itu harus dilakukan bersama karena akan menghubungkan kawasan Mangkang ke Jalan Arteri Utara Semarang.

Rencananya SORR membutuhkan lahan seluas ± 421.500 m2. Lahan itu berada di wilayah administratif dengan 6.363 m2 merupakan wilayah Kabupaten Kendal. Untuk mempercepatnya, Pemerintah Kota Semarang menandatangani nota perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kendal terkait pembebasan lahan.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, perjanjian itu sangat penting karena merupakan salah satu tonggak sejarah perkembangan Semarang dan Kendal. Menurut Hendi, dimulainya rangkaian realisasi Semarang Outer Ring Road (SORR) ini sekaligus menandai transformasi Kota Semarang dari kota transit menjadi kota tujuan.

"Semarang Outer Ring Road bisa menjadi penunjang Kawasan Industri Kendal. Apalagi jika itu dikaitkan dengan arus barang dari dan menuju Terminal Peti Kemas Tanjung Emas Semarang," kata Hendi usai penandatangan MoU, Kamis, 8 Juni 2017.

Hendi menerangkan Kabupaten Kendal bisa disebut sebagai hinterland atau daerah penyangga bagi Semarang. Kekuatan Semarang salah satunya karena ditopang oleh wilayah hinterland seperti Kendal, Purwodadi, Demak, Grobogan, dan Salatiga.

Ke depan, Wali Kota berharap bahwa kerja sama antar-kabupaten yang berbatasan bisa membuka kerja sama bidang lain, mulai dari pariwisata, transportasi BRT (Bus Rapid Transit), monorail atau bentuk kerja sama lainnya.

"Tentunya yang saling menguntungkan bagi Kota Semarang dan Kabupaten Kendal," kata Hendi.

Sementara itu, Bupati Kendal Mirna Annisa mengapresiasi program Wali Kota Semarang yang luar biasa. Ia berharap kerja sama itu bisa menjadi contoh pembangunan holistik dan bisa menjadi pengalaman dan hubungan baru antara Kabupaten Kendal dan Kota Semarang.

"Langkah ini dapat memberikan dampak positif, sehingga kerja sama bisa menjadi langkah awal yang luar biasa untuk kemajuan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang," kata Mirna menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya