Ilmuwan NASA Temukan Asteroid yang Mengorbit pada Bulan Kembar

Wahana Lucy memiliki misi untuk mempelajari asteroid Trojan Jupiter, dua kelompok batuan luar angkasa yang memimpin dan tertinggal di belakang raksasa gas tersebut saat ia bergerak mengelilingi matahari.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 30 Jan 2025, 05:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 05:00 WIB
Ilustrasi Asteroid
Ilustrasi artis tentang asteroid yang berpotensi berbahaya menuju Bumi. (Kredit: ESA)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - National Aeronautics and Space Administration (NASA) menemukan fenomena tak terduga yaitu sepasang bulan menyatu di luar angkasa. Fenomena menarik ini ditemukan oleh Wahana Lucy milik NASA yang terbang melewati asteroid Dinkinesh pada 1 November 2023.

Dikutip dari aman Phys pada Rabu (29/01/2025), misi tersebut menemukan sepasang bulan menyatu yang diberi nama Selam oleh para ilmuwan. Wahana Lucy adalah pesawat ruang angkasa seukuran mobil yang diluncurkan pada 16 Oktober 2021.

Wahana Lucy memiliki misi untuk mempelajari asteroid Trojan Jupiter, dua kelompok batuan luar angkasa yang memimpin dan tertinggal di belakang raksasa gas tersebut saat ia bergerak mengelilingi matahari. Namun, pada bulan Januari 2023, para astronom menambahkan asteroid kecil di sabuk utama Dinkinesh ke dalam rencana perjalanan pesawat ruang angkasa tersebut sebagai tujuan pertamanya.

Saat Lucy mendekati Dinky, para astronom melihat tanda-tanda bahwa asteroid kecil itu mengorbit bulan yang lebih kecil. Ketika Lucy berada dalam jarak 430 kilometer dari asteroid sambil mengambil ratusan foto definisi tinggi, para peneliti melihat bulan yang sebelumnya diberi nama 'Selam' ternyata bukanlah satu, melainkan dua "bulan kecil" yang saling bersentuhan.

Benda-benda seperti itu disebut biner kontak, keberadaannya jarang ditemukan di tata surya. Bagaimana bulan ganda Dinky yang tidak biasa terbentuk masih menjadi misteri.

Para ilmuwan misi Lucy telah menganalisis lebih lanjut gambar-gambar yang diambil pesawat ruang angkasa. Tujuannya untuk mengumpulkan wawasan baru tentang Dinky dan Selam, serta memberikan penjelasan yang mungkin untuk hal tersebut.

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan melalui jurnal Nature pada Mei 2024 lalu. Selam (kedua bulan) berputar secara serempak di sekitar asteroid induknya, Dinky, membutuhkan waktu sekitar 52,5 jam untuk satu siklus penuh.

Artinya, Dinky hanya melihat satu wajah dari pasangan bulannya, sama seperti Bumi hanya melihat satu wajah dari bulannya. Foto-foto dari misi Lucy juga menunjukkan bahwa Selam mengorbit Dinky pada jarak sekitar 3,1 kilometer.

Dengan data ini, para peneliti menghitung bahwa Selam kemungkinan memiliki berat antara 2 juta hingga 20 juta ton, dan Dinky 16 kali lebih besar.

 

Wahana Lucy

Melansir laman NASA pada Rabu (29/01/2025), nama Lucy terinspirasi dari fosil manusia di Afrika. Lucy merupakan sebutan bagi sebuah fosil Australopithecus afarensis yang berada di wilayah Segitiga Afar, Etiopia.

Fosil ini ditemukan oleh seorang paleoantropologi bernama Doland Johanson, Yves Coppens dan Maurice Taeib, pada 1974. Fosil Lucy diyakini sebagai representasi terbaik diantara hominid Australopithecus afarensis lainnya.

Menariknya, fosil Lucy ternyata terinspirasi dari lagu The Beatles bertajuk Lucy in The Sky of Diamond. Lucy dijadwalkan menjalani misi selama 12 tahun.

Setelah menerima bantuan percepatan dari gravitasi bumi, wahana ini direncanakan mencapai destinasi pertamanya, yakni asteroid Donald Johanson, pada April 2025. Pada 2027, Lucy akan mencapai kelompok asteroid pertama Trojan di bagian depan Jupiter (Euybates dan Queta, Polymele, Leucus, dan Orus).

Setelah menjelajahi kelima asteroid tersebut, Lucy kembali mendekati bumi pada 2031. Hal ini bertujuan untuk menerima bantuan percepatan gravitasi menuju kelompok kedua Trojan di belakang Jupiter (Patroclus dan Manoetius), yang diperkirakan sampai pada 2033.

Dalam 12 tahun yang akan datang, Lucy akan menjadi wahana antariksa yang mengunjungi paling banyak asteroid.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya