Banjir Bandang Kembali Terjang Tolitoli

Dua kecamatan di Tolitoli, Sulawesi Tengah, yang cukup parah dilanda banjir bandang, yakni Baolan dan Galang.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jun 2017, 21:46 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2017, 21:46 WIB
Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Liputan6.com, Tolitoli - Dua kecamatan di dalam Kota Tolitoli, Sulawesi Tengah, kembali dilanda banjir bandang pada Selasa petang sampai malam hari, menyusul hujan deras yang mengguyur Kota Cengkih itu sejak Senin malam, 12 Juni 2017.

"Ada dua kecamatan yang cukup parah dilanda banjir, yakni Kecamatan Baolan dan Kecamatan Galang. Ketinggian air berkisar antara 30 centimeter sampai dua meter," ucap Kapolres Tolitoli AKBP H Muhammad Iqbal Alqudusy yang dihubungi di Tolitoli, Selasa (13/6/2017) malam, dilansir Antara.

Saat ini, kata Iqbal, air sudah mulai turun karena hujan sudah reda. Namun, penurunan genangan air sangat lambat. Tak ada korban jiwa dalam banjir bandang itu dan kerusakan bangunan serta sarana dan prasarana umum belum diketahui.

Namun, menurut Iqbal, banyak warga yang mengungsi karena genangan air yang cukup tinggi. Mereka mencari rumah-rumah keluarga dan kenalan di tempat yang tidak terkena banjir untuk berlindung sementara.

"Warga di Jalan Rajawali dan Kakatua, kini mengungsi di samping Masjid Baiturrahman Tuweley. Warga Cenderawasih menempati tenda pengungsian BPBD yang didirikan sejak banjir pertama kali terjadi pada 3 Juni 2017," ujar dia.

Sebagian warga, imbuh Iqbal, diungsikan ke kantor kelurahan. Sementara, sejumlah warga langsung membersihkan lumpur yang memenuhi rumahnya agar terbawa air yang masih mengalir.

Saat ini, kata Kapolres Tolitoli, ada empat tenda pengungsi yang disiapkan petugas Dinas Sosial untuk warga yang memerlukan tempat pengungsian. Warga Kota Tolitoli diimbau untuk tetap waspada dan siaga. Banjir kemungkinan masih melanda karena air Sungai Dapalak mulai meluap sebagai dampak hujan di bagian hulu.

Sejak banjir bandang pada 3 Juni 2017, warga sebenarnya sudah mulai membenahi kediamannya dari lapisan lumpur dan sampah yang dibawa banjir, dan menimbulkan debu saat tidak turun hujan. Namun, saat ini, sampah dan lumpur kembali menutupi rumah-rumah penduduk.

Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa, Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi sudah turun ke Tolitoli untuk menyaksikan dampak banjir dan menyerahkan berbagai bantuan pada pekan lalu.

Salah satu dampak banjir yang masih dirasakan warga Tolitoli sampai saat ini adalah sulitnya memperoleh air bersih. Sebab, pipa induk PDAM Tolitoli hanyut dibawa banjir bandang dan masih dalam proses pemulihan saat banjir kedua ini muncul lagi.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:



 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya