Isyarat Mistis dalam Pencarian Pendaki Jerman di Gunung Sibayak

Pendaki asal Jerman menghilang di Gunung Sibayak. Beredar isyarat mistis dalam operasi pencarian.

oleh Reza Efendi diperbarui 29 Jun 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2017, 11:00 WIB
Gunung Sibayak
Cerita mistis warnai pencarian turis Jerman yang hilang di Gunung Sibayak (Liputan6.com / Reza Efendi)

Liputan6.com, Karo - Tim gabungan terus mencari warga negara asing (WNA) asal Jerman yang dikabarkan hilang di Gunung Sibayak, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Hingga kini, sudah tepat satu minggu WNA bernama Wolter Klaus (49) itu tidak diketahui keberadaannya.

Dari hari pertama pencarian, Kamis, 22 Juni 2017, isu-isu mistis terus terdengar di telinga para pencari. Sampai hari ke-6 pencarian, Rabu, 28 Juni 2017, sudah banyak dukun yang datang silih berganti untuk memberikan persembahan guna mendapat petunjuk dari hal mistis tersebut.

Dari para pendapat dukun tersebut, ada yang berkata Wolter Klaus turun ke kawasan hutan pinus dan diculik orang bunian sampai diselimuti makhluk halus, sehingga tidak terlihat oleh tim pencari.

Lebih aneh lagi, para pencari pria Jerman berusia 49 tahun tersebut menemukan sebuah tumpukan batu yang tersusun rapi seperti kuburan dengan dua buah kelapa yang sudah tua. Selain itu, ada lidi-lidi di atasnya menghiasi tumpukan batu berbentuk makam.

"Baru kali ini saya melihat ini, padahal saya sering melewati jalur ini," kata salah satu ranger atau guide di Gunung Sibayak bernama Agus Sah.

Ada juga dari para pencari yang mengaku bermimpi mendapatkan petunjuk. Kicauan seperti ini terus terdengar berhari-hari dalam proses pencarian.

Salah seorang tim pencari, Hardinas, mengatakan saat ini total pencari pendaki yang hilang berjumlah 80 orang yang dibagi dalam tiga tim. Dari tiga tim dibagi lagi menjadi tim-tim kecil yang beranggotakan Mapala, Pencinta Alam, TNI, Polri, BPBD, dan Basarnas.

"Sampai saat ini belum ditemukan, di sini kami terus melakukan evaluasi dan bekerja maksimal untuk proses pencarian. Doakan yang terbaik," ujarnya.

M. Agus Wibisono selaku On Scene Commander (OSC) menjelaskan, saat ini pencarian Wolter Klaus dilakukan dengan membentuk lima tim pencari (SRU). Pencarian dilakukan dengan menyisir basecamp atau titik pendakian jalur Jarang Uda sampai ke bawah.

Tim juga menyisir jurang ke arah Pertamina geothermal energy, serta menggunakan helikopter polisi untuk menyisir dari jalur udara. Operasi pencarian dimulai pukul 09.45 WIB dan berakhir 16.00 WIB.

"Hasil terakhir pada Senin, 26 Juni 2017, kemarin, belum menemukan tanda-tanda," ucap Agus.

Operasi pencarian terhadap Wolter Klaus dilakukan satu minggu. Tetapi jika ada kemajuan, waktu operasi akan ditambah satu minggu lagi. "Kita usahakan semaksimal mungkin, doakan biar lekas ketemu," ucapnya.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting di Medan mengatakan pihaknya ikut bergabung dengan tim yang dibentuk Basarnas dalam mencari turis asal Jerman itu di Gunung Sibayak.

Tim tersebut berjumlah 60 orang, gabungan masing-masing satu pleton dari Satuan Sabhara Polres Karo, Polsekta Berastagi, Satuan Brimob. Kemudian Yonif 125/Simbisa, Kodim 0205/Tanah Karo, dan Basarnas. 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Detik-Detik Menghilang

Gunung Sibayak
Cerita mistis warnai pencarian turis Jerman yang hilang di Gunung Sibayak (Liputan6.com / Reza Efendi)

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Pengendali Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin, mengatakan dugaan hilangnya Wolter diketahui pertama kali oleh pihak Hotel Sibayak Internasional, tempat Wolter menginap.

"Wolter check-in di hotel pada Rabu, 21 Juni 2017, sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah check-in, Wolter mengatakan kepada pihak hotel melalui resepsionis atas nama Johanes Tarigan, dirinya hendak mendaki Gunung Sibayak," ucap Natanail, Jumat, 23 Juni 2017.

Selanjutnya pada Kamis, 22 Juni 2017, pegawai hotel mencoba menghubungi Wolter untuk konfirmasi apakah hendak check-out atau memperpanjang durasi menginap di hotel tersebut. Saat mengecek kamar tempat Wolter menginap, pihak hotel tidak menemuinya. Namun, barang-barang milik pendaki hilang itu masih ada di dalam kamar.

Mendapati kondisi tersebut, pihak hotel langsung mengecek ke Pos Retribusi Pendakian Gunung Sibayak di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka. Di pos itu, Wolter terdaftar di buku pendaftaran pendakian ke gunung setinggi 2.212 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut pada Rabu, 21 Juni 2017 pukul 14.45 WIB.

"Selanjutnya pihak hotel melapor ke Polsek Berastagi terkait hal ini. Kemudian berkoordinasi dengan kita untuk melakukan pencarian," Natanail menerangkan.

Polsekta Berastagi telah mengecek kamar hotel yang ditempati pendaki hilang tersebut. Polisi juga berkoordinasi dengan pihak BPBD Karo, TNI, dan relawan lokal untuk menyisir wilayah kaki Gunung Sibayak.

Seorang guide bernama Abdi mengatakan, dia sempat melihat Wolter berada di kawah Gunung Sibayak pada Rabu, 21 Juni 2017. Saat itu juga, nama Wolter tercatat di pos registrasi pendakian Gunung Sibayak di Jarang Uda, bahkan sudah ditawari fasilitas guide, transportasi, dan lainnya.

"Sore itu, saya ada lihat dia terakhir di kawah Gunung Sibayak," kata Abdi.

Dia menyebutkan saat itu Wolter terlihat memakai kemeja berwarna merah muda dengan menyandang tas kecil berwarna biru. Namun, Abdi tidak sempat menegurnya karena membawa tamu lain untuk mendaki gunung dengan ketinggian 2.212 mdpl itu.

"Sorean gitu saya lihat di situ. Terus saya dengar kabar, dia hilang," ucapnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya