Liputan6.com, Cirebon - Sebanyak 600 anggota jemaah calon haji dari Kabupaten Cirebon resah karena hingga saat ini mereka belum diberangkatkan ke Tanah Suci. Para calon jemaah haji itu mendatangi kantor KBIH di Kabupaten Cirebon untuk memastikan tanggal keberangkatan.
"Awalnya saya dijadwalkan berangkat tanggal 29 Juli kemarin, tapi katanya diundur karena visa belum turun. Saya juga dijadwal ulang berangkat tanggal 1 hari ini, tapi sampai sekarang belum jelas," kata salah seorang calon haji, Muhammad Sahlan, Selasa (1/8/2017), di KBIH Islamic Center Cirebon.
Ia menambahkan, kabar turunnya visa juga diakui masih simpang siur. Padahal, sebagian besar calon jemaah haji sudah mengirimkan koper besar mereka ke embarkasi di Jakarta.
Advertisement
Ketua KBIH Islamic Center Kabupaten Cirebon, Karna Sami, menilai fenomena ketidakpastian tanggal keberangkatan calon jemaah haji tahun ini lebih parah dibandingkan dengan tahun 2015 lalu.
Baca Juga
Kondisi tersebut, kata dia, merupakan akibat kebijakan pemerintah yang dianggap kurang komunikatif dengan pemerintahan Arab Saudi. Namun, dia mengaku tak bisa berbuat banyak dan memastikan tanggal turunnya visa haji.
"Yang menurunkan visa kan dari Kedubes Arab dan kebijakan itu punya Arab. Saya juga tidak bisa berkutik. Alhasil, terima saja kemarahan calon jemaah haji," ucap dia.
Sami mengungkapkan, kondisi yang sama juga terjadi pada calon jemaah haji lain di sejumlah KBIH Kabupaten Cirebon. Tercatat dari 2.447 calon jemaah haji yang berangkat, sebanyak 600 orang yang nasibnya terkatung.
"Termasuk di sini di KBIH Islamic Center. Kami dapat informasi dari 87 visa sudah ada 50 yang turun. Tapi sisanya belum jelas nasibnya," kata dia.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Penundaan juga Terjadi di Temanggung
Nasib serupa dirasakan 11 anggota jemaah calon haji kloter 14 asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Kabag Humas PPIH Embarkasi Solo, Badrus Salam mengatakan, keberangkatan 11 anggota jemaah calon haji asal Temanggung harus ditunda mengingat visa yang dikeluarkan Kedutaan Arab Saudi belum turun. Padahal, visa untuk calon jemaah haji kloter 14 lainnya sudah jadi.
"Harusnya 11 anggota jemaah haji yang visanya belum jadi itu berangkat ke Arab bersama jemaah kloter 14 pada hari ini pukul 10.00 WIB," kata dia di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Selasa (1/8/ 2017).
Badrus mengaku tidak mengetahui penyebab belum jadinya visa 11 calon jemaah haji tersebut. Pasalnya, pengurusan visa merupakan kewenangan pihak Kedutaan Arab Saudi di Jakarta. Sedangkan, pihak Kanwil Kemenag Jawa Tengah telah mengirimkan paspor untuk pembuatan visa ke Kemenag Pusat yang dilanjutkan ke kedutaan.
"Kewajiban Kemenag hanya mengirim paspor untuk pembuatan visa. Jadi soal keterlambatan visa itu, kami tidak bisa memprediksi. Namun, Kemenag sudah menempatkan petugas untuk menunggu pengurusan visa di kedutaan," ujarnya.
Untungnya, Badrus menginformasikan keterlambatan visa itu dengan cepat. Dengan begitu, sebelas calon haji yang visanya belum jadi tidak turut diberangkatkan ke asrama haji.
Badrus menambahkan, kekosongan 11 kursi tersebut sementara akan diisi oleh jemaah calon haji dari daerah lain yang telah dimutasi.
Ditanya mengenai nasib keberangkatan 11 calon jemaah haji tersebut, Badrus baru bisa menyebut ketika visa mereka telah jadi. Mereka akan diikutsertakan ke kloter lain yang jumlahnya calon jemaah hajinya tidak penuh.
"Jika nanti ada kloter yang kosong akan dimasukkan tetapi jika ternyata penuh terus akan ditarik ke kloter yang belakang," kata dia.
Calon jemaah haji kloter 14 asal Temanggung mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali pada Senin, 31 Juli 2017, sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah menginap semalam di asrama, selanjutnya para calon haji kloter 14 terbang ke Madinah dari Bandara Adi Soemarmo pada hari ini sekitar pukul 10.00 WIB.
Â
Â
Advertisement