Orang Ketiga dan Medsos Dominasi Penyebab Perceraian di Ternate

Angka perceraian di Kota Ternate, Maluku Utara, masih tergolong tinggi, bahkan cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2017, 10:15 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2017, 10:15 WIB
Ilustrasi Sidang Cerai
(ilustrasi)

Liputan6.com, Ternate - Pengadilan Agama Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, menyatakan kasus cerai yang diterima sepanjang Januari hingga Agustus 2017 didominasi perceraian akibat adanya orang ketiga.

Panitera Pengadilan Agama (PA) Ternate Irsan Alham Gafur menyebutkan, perkara yang masuk ke PA Ternate tiap tahun terus meningkat. Tahun 2016 sebanyak 744 perkara yang ditangani masih didominasi perkara perceraian. Sedangkan tahun ini terhitung sejak Januari hingga 10 Agustus 2017, sebanyak 541 perkara yang masuk.

"Angka perceraian di Kota Ternate masih tergolong tinggi, bahkan cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya," ucap Irsan di Ternate, Senin (14/8/2017), dilansir Antara.

Menurut dia, rata-rata perkara perceraian yang ditangani pihaknya disebabkan oleh masalah adanya orang ketiga alias perselingkuhan.

"Ada berbagai alasan perceraian, yaitu persoalan pertengkaran, masalah kecemburuan, ketidakharmonisan, masalah penganiayaan. Tetapi yang paling mendominasi adalah gangguan orang ketiga," Irsan menegaskan.

Sedangkan rata-rata usia penggugat cerai, Isran menyatakan, kebanyakan pasangan masih dalam usia produktif. Apalagi rata-rata yang bercerai masih dalam usia produktif 20 sampai 40 tahun.

Menurut Irsan, faktor tinggi angka perceraian saat ini juga lantaran gaya hidup, dengan kasus perselingkuhan sebagai penyebabnya seringkali dimulai melalui hubungan di media sosial atau medsos.

"Sekarang, orang bisa lebih mudah membangun komunikasi dengan orang di luar rumah melalui smartphone (ponsel pintar). Di sinilah sering terjadi perselingkungan hingga berakibat pada perceraian," ujarnya.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya