Penjualan Batang Pinang Sepi, Sekarang Eranya Panjat Bambu

Penjualan batang pinang terus turun setiap tahun. Lomba panjat pinang saat perayaan kemerdekaan berganti jadi panjat bambu.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2017, 12:30 WIB
Peserta Antusias Panjat 171 Pinang di Ancol
Peserta mengikuti lomba panjat pinang di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu (17/8). Sebanyak 171 batang pohon pinang disiapkan panitia dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan RI yang ke-71. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Bandung - Penjualan batang pohon pinang di Bandung menjelang HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2017 masih sepi. Padahal, batang pinang biasa digunakan dalam lomba panjat pinang. Namun ternyata, sekarang ada perubahan teknis lomba panjat pinang.

"Kalau tahun ini sepi pembeli, sekarang mah kebanyakan lebih memilih bambu untuk lomba panjat pinang dibanding batang pinang. Alasannya, bambu harganya lebih murah dan lebih ringan untuk dibawa," kata salah seorang penjual batang pohon pinang, Juju di Bandung, Selasa (15/8/2017), dilansir Antara.

Juju yang menjual dagangannya di sekitar Jalan Ibrahim Adjie Kota Bandung ini mengatakan setiap tahunnya jumlah pembeli batang pohon pinang selalu mengalami penurunan.

"Sejak beberapa tahun lalu pembelinya semakin menurun. Kalau dulu saya bisa menjual 35-40 batang pohon pinang menjelang HUT Kemerdekaan RI," kata dia.

Namun saat HUT Kemerdekaan Indonesia 2016, kata Jujur, dari 35 batang pohon pinang yang terjual hanya 23 batang.

Ia menjual satu batang pohon pinang sekitar Rp 800.000 sedangkan sebatang bambu dijual Rp 300.000.

"Makanya agar usaha saya lancar, stok batang pohon bambu untuk panjang pinang saya tambah, tapi untuk pohon pinang tidak sebanyak stok batang pohon bambu," kata dia.

Namun dia masih terus berharap pada HUT Kemerdekaan RI tahun 2017 ini, seluruh stok batang pohon pinang dan bambu bisa habis terjual.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya