Guru SD Negeri Terpaksa Numpang Ngantor di Tempat Pelelangan Ikan

Bahkan, para siswa dan guru SD Negeri di Brebes itu juga harus menumpang toilet milik Tempat Pelelangan Ikan selama tujuh tahun terakhir.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 16 Agu 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2017, 09:00 WIB
Guru SD Negeri Terpaksa Numpang Ngantor di Tempat Pelelangan Ikan
Bahkan, para siswa dan guru SD Negeri di Brebes itu juga harus menumpang toilet milik Tempat Pelelangan Ikan selama tujuh tahun terakhir. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Brebes - Jelang Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia atau HUT RI, cerita miris masih saja terdengar dari dunia pendidikan. Para guru Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Sigempol yang berlokasi di Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terpaksa menumpang di tempat pelelangan ikan milik Dinas Pertanian setempat.

Pangkal masalah adalah kurangnya ruang fasilitas yang ada. Para siswa itu jangan berharap bisa berkonsultasi dengan guru di ruang guru atau membaca buku di perpustakaan. Bahkan, ruang kelas yang tersedia tak bisa menampung para siswa dengan sempurna.

Sekolah itu saat ini hanya memiliki lima ruang kelas untuk menampung 116 siswa dari kelas I hingga kelas VI. Para siswa kelas II terpaksa bergantian menggunakan ruang dengan kelas I. Padahal, di Kabupaten Brebes untuk tingkat sekolah dasar seluruhnya sudah menerapkan sekolah pagi mulai dari kelas I hingga kelas VI.

"Karena kurang kelasnya, jadi selama ini kelas II berangkat siang pukul 10.00 WIB. Ya itu tadi bergantian dengan siswa kelas I," kata Kepala SD Negeri 3 Sigempol, Samsudin kepada Liputan6.com, Selasa, 15 Agustus 2017.

Samsudin menerangkan, setidaknya memerlukan enam ruang kelas untuk belajar. Selain itu, sekolah juga memerlukan ruang guru, ruang kepala sekolah, UKS, dan perpustakaan.


"Ya sudah karena memang nggak ada ruangan lagi, semuanya campur jadi satu di sini (dua ruang tempat pelelangan ikan). Sedangkan toiletnya pun juga numpang," kata dia.

Sudah sekitar tujuh tahun lamanya, para guru pengajar, staf, dan para siswa menggelar kegiatan belajar mengajar dengan segala keterbatasan yang ada. Samsudin mengaku bukan tak berupaya.

Sejak menjadi kepala sekolah pada 2014 lalu, ia sudah berkali-kali mengajukan permintaan bantuan ke pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes. Namun, hingga kini belum ada hasilnya.

"Tapi kok, sampai sekarang belum ada kejelasan kapan realisasinya," kata Samsudin.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pada rencana anggaran perubahan 2017 ini, SD Negeri 3 Sigempol mendapatkan bantuan pembangunan satu unit ruang kelas. "Tapi juga belum jelas semuanya, jadi dapat bantuan apa tidak. Harapan kami ya ini segera direalisasikan karena sangat membutuhkan dan mendesak," ucap dia.

Sebenarnya, SD Negeri 3 Sigempol ini berada di dua lokasi. Pertama di Dukuh Sigempol dan Dukuh Banjangsari Desa Randusanga Kulon. Dia menyebutkan sekolahnya juga minim tenaga pengajar, mengingat hanya ada dirinya selaku kepala sekolah, enam guru PNS yang dibantu delapan guru tidak tetap.

"Dari total 170 siswa itu, kebutuhan guru tetap berstatus PNS paling tidak ya sepuluh orang, sehingga kami perlu tambahan guru tetap lagi," ujarnya.

SD Negeri di Brebes Kekurangan 100 Lebih Ruang Kelas

Sementara itu, Kasi Kelengkapan dan Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes Fajar Adi membenarkan jika masih banyak sekolah tingkat dasar di Kabupaten Brebes yang kekurangan ruang kelas, termasuk di SD Negeri 3 Sigempol.

Kendati demikian, pada prinsipnya semua akan memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, termasuk pemenuhan ruang kelas baru. "Kalau jumlah total yang masih kekurangan ruang kelas mencapai 100 an. Itu termasuk di SD Negeri 3 Sigempol itu," sebut Adi.

Adi menyatakan target pembangunan ruang kelas baru akan diselesaikan dalam jangka waktu lima tahun ke depan, baik melalui anggaran pusat, provinsi ataupun kabupaten.

"Jadi, realisasinya ada beberapa tahapan. Kalau yang SD Negeri 3 Sigempol direncanakan paling lambat di tahun anggaran 2018 nanti," kata Adi.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya