Suami Lama Ancam Bunuh Komariah Sebelum Ditemukan Tewas

Ancaman pembunuhan diterima korban pasangan suami istri di Mojokerto sepekan sebelum mereka terbunuh secara sadis.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 22 Agu 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2017, 08:30 WIB
Korban Cinta Lama Maut Terima Ancaman Pembunuhan Sebelum Tewas
Kapolres Mojokerto AKBP Leonardus Simarmata mengungkapkan ancaman pembunuhan yang diterima korban cinta lama maut di Mojokerto. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Mojokerto - Sebelum ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya, Senin dini hari, 21 Agustus 2017, pasangan suami istri Komariah (44) dan Ahmad Wiyono (50) sempat diancam dibunuh oleh Saiman sepekan sebelumnya. Namun, korban tidak melaporkannya ke pihak kepolisian.

"Si Ibu ini (Komariah) ngomong ke tetangganya kalau dia diancam akan dibunuh," tutur Kapolres Mojokerto, AKBP Leonardus Simarmata.

Dari keterangan sejumlah saksi, ujar Leo, sering terjadi cekcok keluarga antara Komariah dan Saiman. Namun, pihaknya masih mendalami latar belakang terjadinya pertengkaran tersebut yang berujung pada pisah ranjang.

Usai menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) rumah korban di Dusun Tambak Suruh, Desa Tambak Agung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, serta pemeriksaan saksi-saksi, Tim Reserse Kriminal tengah mencari keberadaan pembunuh sadis itu ke rumah asalnya di Sampang, Madura. Polisi juga menyisir rumah kosnya di wilayah Stasiun Semut, Surabaya.

"Sejak Subuh tadi, tim reskrim sudah berangkat ke Surabaya dan Sampang. Kami juga bekerja sama dengan tim Ditreskrimum Polda Jatim untuk melacak keberadaan pelaku," katanya.

Sejauh ini, sudah ada lima orang saksi yang diperiksa oleh polisi. Di antaranya, dua anak Komariah hasil buah hati suami pertama dan keduanya. Mereka menjelaskan, saat kejadian, Saiman datang diantar oleh sejumlah orang dengan mengendarai motor yang menunggu di pinggir jalan.

Pembunuh sadis yang sudah membawa senjata tajam berupa celurit itu langsung mendobrak pintu rumah Komariah. "Informasinya ada tiga orang yang mengantar pelaku ini. Korban pertama yang dibunuh adalah Wiyono. Saat itu, dia tidur di sofa ruang tamu," ucapnya.

Usai membantai Wiyono dengan menyabetkan celurit ke bagian perut, Saiman langsung menuju kamar Komariah. Komariah yang sedang tertidur saat itu langsung dibantai di atas kasur.

"Lukanya di bagian perut, terus korban wanita (Komariah) jarinya putus tiga," ujar Kapolres.

Sebelumnya, pembunuhan sadis terjadi di Dusun Tambak Suruh, Desa Tambak Agung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Senin (21/8/2017) dini hari. Korbannya adalah sepasang suami istri, Komariah dan Ahmad Wiyono, yang menikah secara siri.

Keduanya dibunuh oleh suami sah sang istri, Saiman. Pelaku diduga sakit hati karena istrinya menikah dengan pria lain, padahal proses cerai mereka belum resmi selesai.

"Korban ini menikah habis Lebaran kemarin. Ya mungkin karena suami sahnya ini enggak terima, soalnya belum cerai," ucap Iwan (37), warga setempat, kepada Liputan6.com.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya