Liputan6.com, Gunungkidul - Matinya puluhan hewan ternak di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul bergerak cepat. Salah satunya dengan menurunkan tim untuk meneliti kasus serangan hewan liar di Desa Purwodadi, Tepus. Pasalnya, hingga saat ini, belum dipastikan hewan yang menyerang hewan ternak itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan bahwa Balai Besar Veteriner (BBVet) Yogyakarta ikut dalam pemantauan di lokasi serangan hewan misterius. Terutama di tiga dusun, yakni Danggolo, Sureng II, dan Duwet, Desa Purwodadi, Tepus, Gunungkidul.
Advertisement
Baca Juga
"Dari laporan yang masuk, serangan hewan misterius ada di tiga dusun, dengan total yang mati ada 38 ekor," katanya di Desa Purwodadi Senin, 11 September 2017.
Bambang mengaku, hingga saat ini, pihaknya belum bisa mengetahui apakah hewan yang menyerang tersebut adalah anjing atau hewan lain. Namun, pihak BBVet sudah mengambil sampel darah hewan yang diserang.
"Yang menyerang (kambing) kami belum mengetahui persis apakah anjing atau hewan apa," tutur Bambang.
Teknisi Laboratorium Verorologi, BBVet Yogyakarta, Desi Puspitasari, mengatakan, sampel darah yang diambil dari kambing yang selamat dari serangan maut itu. Sementara, sampel darah hewan yang telah mati tidak diambil.
"Kami hanya bisa mengambil sampel darah untuk menganlisa rabies, untuk yang mati kami tidak bisa karena sudah dikubur," tutur Desi.
Menurut dia, penyebab kematian beberapa kambing di Gunungkidul tersebut karena sejumlah gigitan di tubuh, sehingga mengakibatkan luka yang cukup parah.
"Bukan karena rabies untuk kematian kambing-kambing itu," Desi menegaskan.
Saksikan video pilihan berikut ini: