Bocah 9 Tahun Jadi Korban Keganasan Obat PCC di Kendari

Sang ibu tidak mengetahui anaknya telah mengonsumsi obat PCC.

oleh Fauzan diperbarui 15 Sep 2017, 13:20 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2017, 13:20 WIB
Bocah 9 Tahun Korban Obat PCC
Bocah 9 tahun menjadi korban obat PCC di Kendari. (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Kendari - Bocah berusia 9 tahun menjadi korban ganasnya obat PCC di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Bocah berinisial AD itu masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di salah satu sekolah di Kecamatan Kendari Barat. Saat ini, AD masih menjalani perawatan intensif di UGD RSJ Kota Kendari.

Cici (28), ibu AD, mengatakan bahwa anak laki-lakinya itu mengalami gejala awal pada Rabu, 13 September 2017. Melihat keanehan buah hatinya itu, Cici kemudian melarikan anaknya ke RSJ Kota Kendari keesokan harinya.

"Saya tidak tahu apa yang sudah dia makan atau minum, yang jelas waktu hari Rabu malam anak saya tiba-tiba demam, panasnya tinggi, dan seperti lumpuh. Besoknya baru saya bawa ke rumah sakit," kata Cici, Jumat (15/9/2017).

Selain demam tinggi, kata Cici, anaknya, AD, juga kadang berbicara sendiri dan bergerak lebih aktif dari biasanya. Namun, yang membuatnya semakin khawatir adalah anaknya tidak mau makan sama sekali.

"Lain-lain, karena dia bicara sendiri dan lincah sekali. Parahnya, dia tidak mau makan dari hari Rabu, hari ini baru bisa makan," ucapnya.

Cici menambahkan pihak rumah sakit telah memberikan suntikan penenang karena AD sempat meronta saat tiba di rumah sakit. "Sudah membaik sekarang, karena diberi suntik penenang," ujar Cici.

Jumlah korban akibat obat PCC di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, terus bertambah. Pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat saat ini jumlah korban sudah 68 orang.

Adisak mengungkapkan, sejumlah korban obat PCC saat ini telah dipulangkan ke rumah masing-masing karena berbagai alasan. Di antaranya karena kondisi korban yang sudah membaik dan ada pula yang karena pihak keluarga meminta agar anggota keluarganya dipulangkan.

 

Saksikan video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya