Operasi Pengangkatan Jarum Pentul Sukses, Ibu Pelajar Menangis

Jarum pentul yang tertelan oleh pelajar SMP asal Sumedang itu sudah menusuk salah satu bagian organ pernapasan.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 05 Okt 2017, 14:02 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2017, 14:02 WIB
Operasi Pengangkatan Jarum Pentul Sukses, Ibu Pelajar Menangis
Jarum pentul yang tertelan oleh pelajar SMP asal Sumedang itu sudah menusuk salah satu bagian organ pernafasan. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Tim dokter RSUP Hasan Sadikin berhasil mengambil jarum pentul di dalam tubuh Anisa Salim (14), remaja asal Sumedang, Jawa Barat. Jarum pentul yang sempat tertancap di saluran pernapasan Anisa berhasil diangkat melalui tindakan medis bronkoskopi melalui mulut yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB.

"Operasi berjalan lancar dengan bantuan seluruh pihak, dengan operator dokter Agung Dinasti Permana dan tim dari THT, anestesi, paru, bedah toraks, dan tim pendukung lainnya," kata anggota tim dokter yang menangani kasus Anisa, Sinta Sari Ratunanda, Kamis (5/10/2017).

Dalam operasi bronkoskopi yang berlangsung sekitar 45 menit itu, tim dokter berhasil mengambil jarum pentul tanpa harus membedah toraks. "Saat ini, Anisa dalam keadaan baik setelah pengambilan jarum pentul. Dia sudah sadar penuh dan tidak ada komplikasi," ujarnya.

Dia menjelaskan, kondisi jarum pentul di dekat paru-paru pelajar asal Sumedang itu tidak bengkok. Meski begitu, operasi membutuhkan teknis khusus karena jarum pentul sudah menusuk ke salah satu bagian dari saluran napasnya.

Pelajar SMPN 1 Rancakalong itu secara tak sengaja menelan jarum pentul saat istirahat sekolah, 18 September 2017. Saat itu, siswi kelas IX ini sedang mengulum jarum untuk merapikan jilbabnya.

Nahas, jarum yang berada di mulut Anisa tertelan akibat ketidaksengajaan rekannya. Dia pun sempat dirawat ke puskesmas. Namun, karena peralatan medis kurang memadai, Anisa dirujuk ke RSUD Sumedang sebelum akhirnya dibawa ke RSHS.

Setelah jarum pentul bisa dikeluarkan, Anisa masih harus beristirahat. Tim dokter menjanjikan pasien asal Dusun Nagrog, Sumedang, itu bisa kembali ke rumah dalam waktu satu hingga dua hari ke depan.

Sementara ibu Anisa, Siti Jahror (51), terlihat menangis selama proses brankoskopi anak keempatnya. Meski begitu, dia mengaku lega setelah tim dokter berhasil mengangkat jarum di dalam tubuh putrinya.

"Saya berterima kasih banyak kepada semua yang menolong dan atas bantuannya," kata Siti.

Siti pun mengaku akan selalu mengingatkan putrinya untuk tidak mengulangi kesalahan serupa. "Ibu akan peringati jangan pakai jarum pentul lagi. Kalau perlu pakai jilbab yang praktis saja," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya