34 Seniman Dunia Siap Melukis Bersama di Candi Borobudur

Puluhan pelukis dari 16 negara akan melukis bersama-sama di Candi Borobudur.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 20 Okt 2017, 12:19 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2017, 12:19 WIB
Yogyakarta International Art Festival
Puluhan perupa akan melukis bersama di Candi Borobudur dalam Yogyakarta International Art Festival (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Sebanyak 34 seniman lukis dari 16 negara akan melukis bersama dalam Yogyakarta International Art Festival yang digelar di Omah Petruk, Karangkletak, Hargobinangun, Pakem, Sleman pada 22-26 Oktober 2017.

Para pelukis dari berbagai negara seperti Tiongkok, India, Jepang, Nepal, Belanda, Filipina, Rumania, dan sebagainya akan melahirkan karya dalam tema yang beragam. Dalam salah satu rangkaian acara, mereka juga akan melukis bersama di Candi Borobudur. Sebagai acara puncak, seluruh karya akan dipamerkan di Jogja Gallery pada 28 Oktober mendatang.

"Seniman ini akan saling berinteraksi, tukar budaya, dan mengunjungi sejumlah objek wisata di Yogyakarta yang bisa jadi promosi pariwisata saat mereka kembali ke negara masing-masing," ujar Endro Kimpling, pengelola Jogja Gallery, dalam jumpa pers di Yogyakarta, Kamis, 19 Oktober 2017.

Mereka, tuturnya, akan dibuat merasa betah di Yogyakarta sampai tidak bisa melupakan kenangan selama ada di kota ini. Endro mengatakan, perupa yang terlibat merupakan seniman yang terpilih lewat seleksi ketat dan baru pertama kali bertemu di Yogyakarta International Art Festival.

CEO Yogyakarta International Art Festival, Hadi Soesanto menjelaskan, perhelatan Yogyakarta International Art Festival pertama kali digelar pada 2015. Saat itu, ada 52 seniman dari 22 negara yang berpartisipasi. Meskipun pada tahun ini jumlah peserta dan negara yang turut serta lebih sedikit, akan tetapi relasi global antar perupa tidak hilang.

"Itulah yang terpenting karena sejatinya seni tidak mengenal batas dan seperti nilai kemanusiaan ada di setiap titik di sudut bumi," ucapnya.

Kartini Basuki, perupa perempuan murid S. Sudjojono yang karya-karyanya sudah mendunia juga terlibat dalam acara ini. Hadi Soesanto menilai kehadiran seniman senior seperti Kartini Basuki dapat membuka cakrawala seniman-seniman muda yang ambil bagian dalam Yogyakarta International Art Festival.

Pham Huy Thong, salah satu peserta Yogyakarta International Art Festival, mengaku baru pertama kali datang ke Yogyakarta dan mengikuti kegiatan ini.

"Yogyakarta yang saya dengar, kota kecil namun kebudayaan dan keseniannya cukup menarik," kata seniman asal Vietnam ini. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya