Liputan6.com, Pekanbaru - Detasemen Khusus Antiteror 88 (Densus 88) menangkap tiga terduga teroris Jaringan Anshar Daulah (JAD) di Provinsi Riau. Mereka diduga menyusun aksi menjelang perayaan Natal dan pergantian tahun.
Kapolda Riau Inspektur Jenderal Nandang menyebut, ketiganya ditangkap di kabupaten berbeda di Riau. Ada yang di Pulau Rupat (Bengkalis), Kecamatan Kuok (Kampar), dan Kecamatan Payung Sekaki (Kota Pekanbaru).
"Ada yang ditangkap pada pagi hari dan siang, polda dan polres setempat membantu penangkapan," kata Nandang, di Hotel Premiere, Kota Pekanbaru, Senin (11/12/2017) siang.
Advertisement
Nandang menerangkan, terduga teroris yang ditangkap di Pulau Rupat berinisial DRP alias Rizki. Nama ini disebut pernah bertemu dengan anggota JAD di Danau Buatan, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, dan merencanakan pengeboman.
"Sasarannya pos polisi, polsek, dan Mako Brimob Polda Riau karena menyebut polisi itu tagut," kata Nandang.
Baca Juga
Tak hanya merencanakan, Rizki juga bersedia menjadi eksekutor dalam pengeboman bunuh diri. Dia bersama anggota JAD yang dirahasiakan petugas juga sudah menyurvei sejumlah lokasi untuk dijadikan sasaran teror.
"Dia juga pernah ikut pelatihan atau i'dad di Bukit Gema Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar," kata Nandang, didampingi Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo.
Bersamaan dengan Rizki, Densus 88 juga menangkap anggota JAD di Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Riau, berinisial DG alias Abu Syuhada. Sepak terjang pria kelahiran 1993 itu tak bisa dianggap sepele karena berniat hijrah ke Marawi via Toli-Toli untuk mengembangkan sayap JAD.
Selain itu, Abu Syuhada juga mengetahui pembelian senjata api yang dilakukan oleh petinggi JAD yang sudah duluan ditangkap. Pembelian dilakukan menggunakan rekening dengan transfer melalui ATM, sedangkan asal senjata tidak disebutkan kepolisian.
"Dia ini juga merencanakan aksi atau amaliyah ke kantor polisi di Riau dan sudah melakukan survei," kata Nandang.
Â
Â
Terduga Teroris Ketiga
Pada pukul 12.30 WIB, Densus menangkap satu anggota JAD di Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, berinisial RR alias Abu Khanza. Dia pernah bersama anggota JAD lainnya membeli senjata api di sebuah daerah di Sumatera Selatan.
"Selain itu, ada dua kali ikut i'dad atau pelatihan di Bukit Gema, Kabupaten Kampar," kata Nandang.
Nandang memastikan, ketiganya tidak punya hubungan dengan pembakar Polres Dharmasraya, Sumatera Barat, yang juga ditangkap di Riau berinisial AJ. Kesamaan mereka, kata Nandang, adalah memusuhi polisi dan berencana melakukan amaliyah dalam waktu dekat.
"Bisa jadi ketika perayaan Natal dan pergantian tahun, kan mereka menyebut polisi sebagai tagut," ucap Nandang.
Beberapa bulan sebelumnya, juga ditangkap lima anggota JAD di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Beberapa di antaranya merupakan petinggi dan sudah melatih beberapa orang di Bukit Gema, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar.
Saksikan video pilihan berikut:
Advertisement