Liputan6.com, Garut - Kepolisian Sektor Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, berhasil mengamankan belasan preman jalanan yang kerap meresahkan masyarakat.
"Mereka yang kita amankan itu kedoknya mulai dari pengamen, parkir liar, pemasok air mineral, atau makanan kepada sopir angkutan umum," ujar Kapolsek Garut Kota, Kompol Uus Susilo, Senin, 11 Desember 2017 petang.
Menurut dia, kegiatan ini untuk menciptakan situasi kondusif menjelang Hari Natal dan tahun baru 2018. "Karena aksi mereka ini tak jarang membuat masyarakat resah," ujar Uus.
Advertisement
Baca Juga
Ada 18 preman jalanan yang berhasil diamankan. "Mereka tidak hanya dari Kecamatan Garut kota, tapi ada dari kecamatan lain juga," Uus menambahkan.
Dalam aksinya, belasan preman yang diamankan itu mayoritas merupakan preman yang kerap memalak sopir angkutan kota, termasuk penumpang di dalamnya. "Untuk sementara kami catat dan bina sebelum nanti dilepaskan," ujarnya.
Â
Â
Pengamanan Harga Kebutuhan Pokok
Selain mengamankan premanisme, jajaran Polres Garut juga memantau harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional dan pertokoan di Pasar Guntur, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
"Kita antisipasi munculnya oknum yang ingin mengambil keuntungan saat kebutuhan masyarakat tinggi," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna.
Kegiatan itu sesuai dengan instruksi Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang meminta seluruh jajaran polda dan polres di seluruh daerah bergerak cepat melakukan persiapan pengamanan. "Jangan sampai nanti harga tidak terpantau, tiba-tiba melonjak yang membuat masyarakat resah," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ulah preman yang berpotensi mengganggu keamanan menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2018.
"Yang enggak bisa bersihkan (preman), ya saya copot," kata Tito di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 6 Desember 2017.
Tito meminta jajarannya, segera melakukan "operasi lilin" untuk membersihkan para preman dalam persiapan menjelang dua momen besar tersebut. Ancaman pemecatan mengadang jika tidak becus melaksanakan instruksi itu.
Beberapa target operasi yang menjadi sasaran, yakni copet, jambret, tukang todong, tukang bius, calo hingga aksi premanisme lainnya yang kerap muncul di berbagai tempat saat perayaan berlangsung. "Itu perintah saya," ujarnya tegas.
Untuk mendukung operasi di lapangan ujar dia, lembaganya telah mengumpulkan seluruh kepala kepolisian daerah se-Indonesia. Sehingga seluruh ancaman kerawanan kriminal bisa diantisipasi menjelang pergantian tahun.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement