Wisatawan Asal Jakarta Tewas Saat Menyelam di Perairan Bulukumba

Pulau Kambing merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Bulukumba, Sulsel, yang memiliki panorama bawah laut yang cantik.

oleh Eka Hakim diperbarui 04 Jan 2018, 01:01 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2018, 01:01 WIB
Wisatawan asal Jakarta tewas terbawa arus Pulau Kambing Bulukumba (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Wisatawan asal Jakarta tewas terbawa arus Pulau Kambing Bulukumba (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Liputan6.com, Bulukumba - Hugo (31), wisatawan lokal asal Jakarta ditemukan tewas di Pulau Kambing yang terletak di Tanjung Bira, Desa Bira, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu, 3 Januari 2018.

Menurut Kapolres Bulukumba, AKBP M. Anggi Naulifar Siregar, korban datang ke Pulau Kambing dalam rangka berekreasi. Selama di pulau tersebut, korban memanfaatkan fasilitas menyelam alias diving untuk menyaksikan panorama alam bawah laut yang dimiliki Pulau Kambing.

Dengan didampingi oleh dua pemandu selam Bira Diving Center (BDC), korban pun melakukan penyelaman. Namun, di kedalaman 20 meter, korban dan ketiga pemandu selam tersebut dipisahkan oleh arus bawah laut yang sangat kuat.

"Korban hilang terbawa arus, sedangkan dua pemandu selam yang mendampinginya selamat," kata Kapolres Bulukumba via telepon.

 

Upaya Pencarian Tim SAR

Wisatawan asal Jakarta tewas terbawa arus Pulau Kambing Bulukumba (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Wisatawan asal Jakarta tewas terbawa arus Pulau Kambing Bulukumba (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Informasi hilangnya warga Jalan Depsos V Nomor 5, RT 003 RW 002, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesangrahan, Jakarta Selatan itu, awalnya diketahui oleh masyarakat setempat yang kemudian dilaporkan ke Tim SAR yang bersiaga di lokasi.

"Pencarian kemudian dilakukan oleh tim SAR dan petugas gabungan yang terdiri dari Polair Mabes Polri Kampung Puyu 5014, Pos TNI AL Bira, KP3 Bira Polsek Bonto Bahari Bulukumba di area hilangnya korban," terang Anggi.

Selang dua jam, korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan terapung di permukaan laut sekitar 100 meter dari tempat penyelamanan awal.

"Korban sempat dievakuasi awal ke Pantai Pasir Putih Tanjung Bira kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bulukumba untuk divisum," ujar Anggi.

Dalam rangka penyelidikan, seorang pemandu diving yakni Dedy Suratman (33) dan seorang wisatawan asing asal Spanyol, Jordan (53) serta Otvian Yogi Prasetyo (34), wisatawan asal Balikpapan dibawa ke Mapolsek Bonto Bahari guna dimintai keterangan.

"Kita ingin mengetahui penyebabnya lebih jauh apakah ada unsur kelalaian atau tidak saat korban dipandu menyelam di Pulau Kambing salah satu destinasi wisata di Kabupaten Bulukumba itu," Anggi menandaskan.

Turis Swedia yang Hilang di Perairan Komodo Ditemukan

Pink Beach
Pantai berpasir merah jambu hanya ada di beberapa negara di dunia, salah satunya Indonesia yang ada di kawasan Taman Nasional Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. (Liputan6.com/ Ahmad Ibo).

Sementara itu, setelah dinyatakan hilang sejak Rabu, 27 Desember 2017, turis asal Swedia, Cyrille Maria Worth (76) ditemukan tewas. Jasad penyelam itu ditemukan di Pulau Siaba, kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Selasa, 2 Januari 2018, sekitar pukul 14.00 Wita.

"Saat ditemukan korban masih memakai baju selam, tetapi tidak ada tabung udara," ujar Kepala TNK Sudiyono kepada Liputan6.com.

Jenazah korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk divisum. Rencananya, jasadnya diberangkatkan ke negara asalnya pada Rabu, 3 Januari 2018.

"Divisum di RS Siloam Labuan Bajo. Semua biaya pengiriman jenazah ditanggung pihak agen travel," kata Sudiyono.

Sebelumnya, turis berkebangsaan Swedia dinyatakan hilang di perairan Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Rabu, 27 Desember 2017, sekitar pukul 16.30 Wita.

Menurut Sudiyono, kelima wisatawan itu menyewa kapal motor Ombak Biru. Saat menyelam, korban terlepas dan langsung menghilang. "Sejak dapat informasi langsung dibentuk tim pencarian, tapi kesulitan karena gelombang tinggi," kata Sudiyono.

Proses pencarian sempat diperluas karena kemungkinan ia hanyut ke tempat yang lebih jauh. Waktu pencarian turis yang hilang itu ditargetkan hingga tujuh hari. Untuk menghindari insiden serupa, dia meminta wisatawan yang belum punya keahlian menyelam agar tidak beraktivitas di Taman Nasional Komodo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya