Liputan6.com, Siak - Dalam beberapa hari terakhir, warga Kabupaten Siak, Riau, dibuat ketar-ketir karena ada dua ekor beruang madu berkeliaran. Hewan berkuku panjang dan biasa mencabik-cabik ini menampakkan diri di jantung kota, tepatnya di Hutan Kota Arwinas.
Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Dian Indriarti, menyebut tim dari balai sudah turun pada Kamis, 8 Januari 2018, untuk menangkap beruang madu yang bertaring tajam itu.
Advertisement
Baca Juga
"Sudah dipasang beberapa perangkap untuk menangkapnya, tim masih di lapangan," ucap Dian di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (9/2/2018) sore.
Sejak pemasangan perangkap berbentuk kerangkeng sejak Kamis siang lalu, Dian menyebut petugas belum berhasil menangkapnya. Perangkap kemudian dipindahkan ke lokasi yang ada bekas cakaran beruang madu dimaksud.
Pancing Beruang, Petugas Pasang Umpan
Meski telah dipindah ke pohon yang ada bekas cakaran beruang madu, perangkap itu belum membuahkan hasil. Petugas pun dengan sabar masih menunggu sembari menebar umpan supaya beruang tadi menuju ke perangkap yang dipasang.
"Kalau dari laporan yang masuk, yang terlihat itu adalah beruang madu," terang Dian.
Hingga kini, Dian belum memastikan dari mana asal beruang dimaksud. Bisa saja berasal dari beberapa hutan yang berada di Kabupaten Siak, di mana beruang ini keluar dari habitatnya dan tersesat di hutan kota.
Warga pun diimbau untuk menjauhi hutan yang berada di Kecamatan Siak, Kabupaten Siak itu. Pasalnya, beruang ini bisa saja membahayakan manusia kalau terdesak.
Advertisement
Warga Jangan Dekati Hutan Kota
Petugas di lokasi Hutan Kota Arwinas juga hati-hati dalam memasang perangkap supaya tak melukai beruang muda. "Mudah-mudahan bisa tertangkap secepatnya," sebut Humas BBKSDA Provinsi Riau, Dian Indriarti.
Jika nantinya tertangkap, beruang ini akan dibawa ke BBKSDA di Pekanbaru. Selanjutnya, beruang madu akan dilepasliarkan ke habitatnya, setelah observasi dan kajian.
Sementara itu, Camat Siak, Aditya meminta masyarakat tak mendekati hutan kota itu karena pagarnya sudah banyak yang roboh. Dia khawatir beruang yang berkeliaran di hutan kota itu keluar dari pagar dan masuk ke permukiman.
"Ditakutkan beruang yang dilaporkan ada dua ekor ini keluar dari pagar dan masuk ke permukiman, ini membahayakan," ucap Aditya.
Saksikan video pilihan di bawah ini: