Lampion Cantik Bakal Semarakkan Malam Tahun Baru Imlek di Kelenteng Cokro

Warga Tionghoa Surabaya mulai mempersiapkan perayaan tahun baru Imlek. Pengurus kelenteng mulai berbenah merapikan tempat sembahyang.

diperbarui 13 Feb 2018, 05:02 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2018, 05:02 WIB
Pemasangan Lampion di Kelenteng Cokro, Surabaya
Pekerja memasang lampion di bagian halaman klenteng Cokro. Foto: Totok suarasurabaya.net

Surabaya - Perayaan tahun baru Imlek sudah terasa di Kelenteng Hong San Ko Tee. Sebelum pelaksanaan sembahyang menyambut pergantian tahun Imlek 2569, umat bersama pengurus kelenteng yang berada di Jl. HOS Cokroaminoto itu, pada Senin, 12 Februari 2018 memasang sekurangnya 150 lampion di lingkungan klenteng.

"Kemarin sudah kami lakukan bersih-bersih lingkungan kelenteng dan membersihkan seluruh rupang atau patung yang ada di dalam kelenteng. Hari ini secara khusus kami memang memasang lampion di lingkungan kelenteng," kata A Kiong pengurus kelenteng Hong San Ko Tee kepada Suarasurabaya.net.

Menurut A Kiong, setiap menjelang pelaksanaan Imlek, umat bersama dengan pengurus bahu-membahu mengerjakan berbagai persiapan untuk persembahyangan. "Mulai dari membersihkan kelenteng, mencuci rupang, memasang lampion, dikerjakan bersama-sama," kata A Kiong.

Tahun ini, kelenteng yang lebih dikenal dengan sebutan kelenteng Cokro tersebut mempersiapkan sekurangnya 150 lampion merah untuk perayaan Imlek tahun ini. Setelah dirangkai, satu per satu lampion dengan diameter kurang lebih 30 cm itu dipasang di beberapa tempat di dalam kelenteng.

Dua pekerja menggunakan tangga memasang lampion merah di dekat halaman kelenteng. Sebagian sisanya diletakkan tidak jauh dari pintu masuk kelenteng bagian dalam. "Lampion dipasang di bagian halaman kalau malam kelihatan indah, dipadu dengan lilin dari dalam kelenteng," terang A Kiong.

 

Baca berita menarik lainnya dari Suarasurabaya.net di sini.

 

Umat Ramaikan Kelenteng pada Malam Pergantian Tahun

Pernak-pernik Imlek Serba Merah Membanjiri Kawasan Glodok
Pengunjung melihat pernak-pernik Imlek yang dijual di sebuah kios di kawasan Glodok, Jakarta, Kamis (25/1). Mereka menjual aneka barang seperti lampion, angpao, gantungan pintu, kucing rejeki, kaos, Pohon Meihua dan tulisan Fu. (Liputan6.com/JohanTallo)

A Kiong menambahkan setelah pelaksanaan pencucian rupang, pengurus kelenteng mempersiapkan persembahyangan untuk umat. Mulai dari kertas Kimchua, lilin, dupa, hingga minyak untuk persembahyangan sudah dipersiapkan.

"Seperti biasa, keramaian justru terjadi sebelum pergantian tahun Imlek. Umat berdatangan ke kelenteng, bersama keluarga, dan kerabat, membakar dupa, menyalakan lilin, dan membakar kertas kimchua, terus bersama-sama menunggu malam pergantian tahun," pungkas A Kiong.

Persiapan menjelang Imlek 2569 juga terlihat di Kelenteng Dukuh Jalan Dukuh. Beberapa pengurus mempersiapkan lilin dan kimchua untuk persembahyangan Kamis, 15 Februari 2018 mendatang. "Persiapan sudah kami lakukan seminggu kemarin," ujar Budi Waluyo pengurus Kelenteng Dukuh.

Kamis (15/2/2018) malam dipastikan umat Tri Dharma di Surabaya akan memenuhi kelenteng-kelenteng di sejumlah tempat di Kota Surabaya. Persembahyangan malam pergantian tahun baru Imlek biasa dilakukan sebelum pukul 00.00 WIB dan ditandai dengan sembahyang bersama.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya