Demi Harimau Bonita, Petugas Datangkan Bule Kanada

Bule Kanada itu disebut-sebut bisa melacak keberadaan satwa berdasarkan frekuensi suara, termasuk harimau Bonita.

oleh M Syukur diperbarui 03 Apr 2018, 19:04 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2018, 19:04 WIB
Bonita
Jejak Bonita menunggu tujuh warga memanjat pohon. Foto: (M Syukur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Pekanbaru - Bule perempuan asal Kanada dimintai bantuan untuk menjinakkan harimau Bonita di Dusun Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Bule ini disebut-sebut bisa berkomunikasi dengan hewan.

Menurut Kepala Bidang I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Mulyo Hutomo, bule bernama Sakti ini mengerti frekuensi suara yang dikeluarkan binatang, termasuk harimau Bonita yang sudah 3 bulan lebih menebar teror di desa tersebut.

"Setiap suara itukan ada frekuensinya. Suara manusia juga begitu, kita saja yang terkadang tidak memahaminya," ujar Hutomo di Kantor BBKSDA Riau di Jalan HR Soebrantas, Pekanbaru, Selasa (3/4/2018) siang.

Menurut Hutomo, Sakti dikenal ahli dalam bidang animal communicator. Dia sudah berada sejak 2017 di Indonesia dan bekerja di Yayasan Ashari.

Sakti baru sampai di Kecamatan Pelangiran pada Senin, 2 April kemarin. Dia datang setelah diminta bantuan oleh tim terpadu penanganan konflik harimau Bonita di desa tersebut.

"Baru kemarin didatangkan, tidak ada alat yang digunakan. Hanya menggunakan suara, mudah-mudahan berhasil," kata Hutomo.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Cara Kerja

Setelah Terkena Bius, Jejak Harimau Bonita Kini Sulit Terlacak
Harimau Bonita biasanya mengejar mobil petugas yang mengejarnya. Tapi beberapa hari ini, sang datuk belang tak ketahuan rimbanya. (Liputan6.com/M Syukur)

Cara kerjanya, Sakti akan bergabung dengan tim di lapangan untuk melacak keberadaan Bonita. Hanya dari suaranya saja, Sakti disebut bisa mengetahui keberadaan hewan.

Misalnya, ucap Hutomo, ketika Bonita mengaum nantinya, Sakti akan mengetahui keberadaan Datuk Belang yang sudah menewaskan dua warga di desa tersebut.

"Dengan suara akan diketahui keberadaan Bonita karena setiap suara mempunyai frekuensi yang menunjukkan posisi pengeluar suara," kata Hutomo.

Ketika keberadaan Bonita diketahui nantinya, tim langsung menuju ke sana. Selanjutnya akan dilakukan penembakan untuk Bonita dengan bius guna dievakuasi.

Selain mendatangkan animal communicator, tim terpadu juga menambah jumlah bius. Juga dimaksimalkan jerat berbentuk kandang yang di dalamnya sudah ada umpan.

Beberapa pekan belakangan, Bonita memang tak muncul lagi di permukiman. Bonita mulai beralih ke perkebunan sawit, kemudian masuk ke hutan jalur hijau.

"Terakhir terpantau berada di perbatasan kawasan hutan tanaman industri," kata Hutomo.

Meski berada di hutan, Bonita sesekali juga keluar. Terakhir, Bonita mengejar seorang pekerja sawit bernama Iwan karena terpisah dari 20 rekannya. Beruntung, Iwan selamat setelah masuk ke kanal.

Sebelumnya juga, Bonita mengejar tujuh warga yang masuk ke kawasan hutan. Mereka selamat setelah memanjat pohon hingga akhirnya dievakusi petugas.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya