Hotel Novita Jambi Terbakar Seharian, Kok Bisa?

Hotel Novita Jambi terbakar seharian. Dengan predikat hotel bintang 4, tentunya standar sudah ada.

oleh Bangun Santoso diperbarui 13 Apr 2018, 17:29 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2018, 17:29 WIB
Hotel Novita Jambi Kebakaran
Memasuki hari kedua kebakaran, api masih terlihat di beberapa kamar Hotel Novita, Jambi. (Dok. Istimewa/Bangun Santoso)

Liputan6.com, Jambi - Tim Laboratorium dan Forensik (Labfor) Mabes Polri tengah dikerahkan untuk mengetahui penyebab pasti terbakarnya Hotel Novita di Kota Jambi.

Selain polisi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jambi juga ikut turun tangan menyelidiki. Penyelidikan oleh instansi pemerintah ini terkait manajemen K3 atau Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Hotel Novita.

"Apakah prosedur atau standar kerjanya sudah berjalan dengan benar atau belum," ujar Kepala Disnakertrans Provinsi Jambi M Fauzi di Jambi, Kamis, 12 April 2018.

Dalam penyelidikan itu, tim bentukan Disnakertrans juga akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Hal ini untuk mendapatkan kesimpulan dan keputusan yang benar-benar sesuai fakta yang ada.

Api melalap Hotel Novita yang berlokasi di kawasan Pasar Kota Jambi sejak Senin, 9 April 2018, sekitar pukul 05.30 WIB. Hingga malam hari, api masih tetap saja berkobar di beberapa titik di hotel dengan ketinggian 11 lantai itu.

Dari keterangan sejumlah warga yang melihat, api pertama kali muncul dari lantai empat hotel. Besarnya api yang membakar bahkan sampai meruntuhkan bangunan di lantai lima. Salah satu gerai perbelanjaan yang bersebelahan dengan Hotel Novita Jambi juga ikut terbakar.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Alarm Peringatan Diduga Tak Berbunyi

Hotel Novita Jambi Kebakaran
Dari pengakuan sejumlah pengunjung, api yang membakar Hotel Novita, Jambi, berasal dari ruang spa yang ada di lantai empat. (Dok. Istimewa/Bangun Santoso)

Dari beberapa informasi, menurut Fauzi, Disnakertrans Provinsi Jambi mendengar apabila alarm peringatan tidak berbunyi saat kebakaran terjadi. Bahkan, saat api membara pun tak ada bunyi alarm.

Bila informasi itu benar, lanjut dia, maka patut diduga pihak Hotel Novita lalai dan tidak memenuhi standar K3.

Untuk diketahui, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu. Namun belasan pengunjung hotel terpaksa dievakuasi dan harus mendapat perawatan akibat kekurangan oksigen.

Meski tak ada korban jiwa, kerugian diperkirakan banyak dialami para pengunjung hotel yang jumlahnya diperkirakan mencapai 300 orang lebih. Sebab, saat kejadian, para pengunjung langsung berhamburan menyelamatkan diri tanpa memikirkan barang-barang bawaan yang ada di kamar hotel.

"Diperkirakan banyak barang bawaan pengunjung yang tertinggal dan diduga habis ikut terbakar," ujar salah seorang petugas kebakaran.

Kuatnya api yang membakar hotel yang pernah diinapi Susilo Bambang Yudhoyono saat menjabat presiden itu menyebabkan petugas kesulitan masuk ke dalam hotel. Baru tiga hari setelahnya petugas bisa masuk ke dalam hotel untuk melakukan penyelidikan serta pendinginan.

Evaluasi Standar Tindakan Keamanan Hotel

Hotel Novita Jambi Kebakaran
Saat kebakaran terjadi, alarm peringatan di Hotel Novita, Jambi, diduga tidak berbunyi. (Dok. Istimewa/Bangun Santoso)

Sementara itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Jambi akan menjadikan peristiwa terbakarnya Novita Hotel sebagai pelajaran berharga.

"Kami mencoba mengevaluasi terkait standar untuk keamanan tamu dan pengunjung. Evaluasi yang akan dilakukan ini tentunya masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian," ujar Wakil Ketua Bidang Perhotelan PHRI Jambi, Dedy Warja, dilansir Antara.

Menurutnya, evaluasi yang akan dilakukan itu lebih pada standar operasional prosedur yang dilakukan manajemen hotel dalam penanganan keamanan tamu jika terjadi insiden kebakaran dan lainnya.

Hotel Novita yang telah melepaskan diri dari Accor Group Managemen tersebut dulunya menyandang predikat hotel berbintang 4. Dengan menyandang predikat itu tentunya pihak hotel telah memiliki standar tindakan keamanan yang harus dilakukan kepada tamu hotel jika terjadi sebuah insiden.

"Dengan predikat hotel bintang 4, tentunya standar sudah ada. Kami yakin pelayanan sudah bagus, tapi saat terjadi insiden kebakaran itu kan masih pagi, sehingga kondisi stafnya masih sedikit," imbuh Dedy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya