Banyumas - Top 3 berita hari ini, kabar raibnya nenek Katiyem saat tengah mencari kayu bakar bersama suaminya di Hutan Gumelar, Banyumas, Jawa Tengah membuat ratusan Tim SAR gabungan diturunkan.
Bahkan, ada sebagian warga yang mengaitkan hilangnya wanita paruh baya itu dengan sebuah mitos yang terjadi di hutan. Nenek Katiyem diduga dibawa makhluk gaib si penunggu hutan gumelar.
Warga Banyumas menyebut orang tersesat tanpa diketahui penyebabnya dengan istilah "digawa kalong" atau dibawa kalong.
Advertisement
Namun, kini nenek Katiyem telah ditemukan. Warga yang mengenalnya sebagai sosok periang, kini berubah menjadi pribadi yang pendiam.
Benarkah ada campur tangan makhluk gaib penunggu hutan gumelar?
Coretan lafaz Allah di trotoar wilayah Kecamatan Bojongloa Kidul, Bandung juga tak kalah menyita perhatian. Tulisan itu pertama kali diketahui staf linmas yang kebetulan sedang melintas di sekitar Leuwipanjang.
Siapakah yang melakukannya?
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
1. Kisah Mistis di Balik Raibnya Nenek Katiyem di Hutan Gumelar
Sehari-hari, Katiyem membantu suaminya mencari kayu bakar di pinggir hutan perbatasan kebun warga dengan Perhutani. Sekitar pukul 10.00 WIB, sang suami sempat menyuruh Katiyem mengambil kapak di tumpukan kayu pinggir hutan.
Namun, hingga beberapa waktu kemudian, Katiyem tak kembali membawa kapak. Sang suami tak menyadari, saat itu Katiyem sudah hilang di hutan.
Pemerintah desa lantas meneruskan laporan kejadian orang hilang itu kepada kepolisian. Tim pencari gabungan pun terbentuk. Mereka segera mencari keberadaan Nenek Katiyem.
Hilangnya nenek Katiyem yang tanpa jejak, memunculkan kabar miring jika perempuan paruh baya itu dibawa makhluk gaib. Benarkah?
2. Heboh Coretan Lafaz Allah di Trotoar Jalan Kota Bandung
Foto sebuah trotoar bertuliskan lafaz Allah menghebohkan jagat media sosial. Hal itu sontak menjadi perbincangan warganet.
Setelah diselidiki, pelaku yang melakukan aksi pembuatan lafaz Allah itu diketahui bernama Wiwi Wikarmaji berusia sekitar 40 tahun. Pria itu Wiwi menggoreskan trotoar menggunakan batu bata merah sepanjang 5 meter.
Berdasarkan keterangan puskesmas, lanjut Rajasa, Wiwi merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
3. Cerita Detail dari Korban Selamat Ambruknya Jembatan Widang
Selasa, 17 April 2018 bakal menjadi saat-saat tak terlupakan bagi empat korban selamat dari kejadian ambruknya Jembatan Widang. Ubaidillah Masum dan Muhammad Rizal Afidudin berboncengan mengendarai motor.
Tak ada yang aneh ketika pria 24 tahun itu melintas di Jembatan Widang dari arah Tuban menuju Lamongan. Truk-truk besar selalu melewati jembatan sepanjang 260 meter (m) tersebut.
Akan tetapi, di bagian ketiga atau tepatnya 150 m tiba-tiba jantungnya berdebar sangat kencang. Jembatan yang dilintasinya ambruk. Lintasan yang semula tegak lurus, berubah seperti papan seluncur yang membuat kecepatan motornya tak bisa dikendalikan.
Secara logika, pengendara motor bersama tiga truk besar terperosok ke dalam aliran sungai terpanjang di Pulau Jawa.