Rekonstruksi Ungkap Motif Anak Tega Bunuh Ibu Kandung di Kebumen

Pelaku marah dan langsung menebas leher ibunya dengan golok. Di tengah persawahan Bocor, Kebumen, pembunuhan berencana itu terjadi.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 21 Apr 2018, 05:01 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2018, 05:01 WIB
Rekonstruksi kasus anak bunuh ibu kandung dan diduga pembunuhan berencana di Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Rekonstruksi kasus anak bunuh ibu kandung dan diduga pembunuhan berencana di Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Dok. Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kebumen - Anak sulung, apalagi lelaki, adalah pengayom dan pelindung bagi adik-adik dan orang tuanya. Tetapi, di Kebumen, Jawa Tengah, Sumudi alias SM (34) justru bertindak sebaliknya. Ia memeras dan tega melakukan pembunuhan berencana terhadap ibu kandungnya sendiri, Sutarmi (50).

Kisah tragis itu terjadi di tengah persawahan Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren, awal Maret 2018 lalu. Usai tertangkap, akhirnya terkuaklah motif pelaku tega menebas leher ibunya dengan golok.

Penyidik pun memastikan, ada unsur kesengajaan dalam pembunuhan ini. Fakta-fakta menunjukkan bahwa perbuatan Sumudi adalah pembunuhan berencana.

Hal itu bisa dilihat dari kronologi ketika pelaku mengasah golok di rumahnya sebelum menemui korban di tengah sawah. Setelah memastikan golok sudah tajam, SM bergegas mencari ibunya.

Tersangka mengakui, saat itu ia menginginkan gigi palsu. Namun, tak memiliki uang. Karenanya, ia hendak meminta kepada ibu kandungnya.

Sepanjang jalan, Sumudi sempat berpapasan dengan beberapa orang. Begitu pun di persawahan. Maklum, saat itu adalah musim panen raya sehingga sawah yang biasanya sepi, jadi ramai.

Setibanya di sawah, ia meminta uang sebesar Rp 500 ribu kepada ibu kandungnya. Lantaran tak diberi, pelaku marah dan langsung menebas leher ibunya dengan golok. Di tengah persawahan Bocor, Kebumen, pembunuhan berencana itu terjadi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Hendak Masukkan Kepala Korban ke Ransel, tapi Tak Muat

Rekonstruksi pelaku pembunuhan berencana menebas leher ibu kandungnya di Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Rekonstruksi pelaku pembunuhan berencana menebas leher ibu kandungnya di Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Dok. Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Korban sempat menangkis ayunan golok tersangka. Sumudi makin gelap mata.

Sumudi lantas menendang korban hingga tersungkur di sawah. Saat itulah, pelaku dengan sadis menebaskan golok sebanyak lima kali ke leher ibundanya.

"Akibatnya kepala korban terputus, dan korban tewas seketika di TKP," Kepala Polres Kebumen, AKBP Arief Bahtiar, menjelaskan usai rekonstruksi pembunuhan berencana tersebut, melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat, 20 April 2018.

Lebih miris lagi, usai membunuh ibunya, Sumudi berusaha memasukkan kepala ibunya ke ransel. Lantaran tak muat, akhirnya kepala korban hanya ditutup ransel dan digeletakkan begitu saja di pematang sawah bersama dengan jasadnya.

Usai membunuh ibu kandung, Sumudi dilanda kepanikan hebat. Ia pun melarikan diri dengan sepeda Onthel-nya. Jasad Ibunya ditinggalkan terkapar di pematang sawah.

Kesaksian Warga di Lokasi Saat Anak Bunuh Ibunya

Rekonstruksi saat pelaku mengambil golok yang digunakan untuk membunuh ibunya. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Rekonstruksi saat pelaku mengambil golok yang digunakan untuk membunuh ibunya. (Foto: Dok. Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Pengakuan tersangka juga diperkuat oleh saksi yang saat itu berada di lokasi, yang juga tetangga korban, Jumadi (49). Dia menceritakan, saat itu, Sutarmi (50) tengah berada di sawahnya.

Kemudian, datanglah anak sulung Sutarmi, Sumudi. Dari perbincangan yang didengarnya, Sumudi datang meminta uang kepada ibunya.

Namun, entah kenapa, tiba-tiba Sumudi menebas leher ibunya sampai tewas. Ia hanya lamat-lamat mendengar Sumudi meminta uang kepada ibunya.

Lantaran tak diberi, Sumudi marah. Namun, saat itu Jumadi sama sekali tak mengira perbincangan antara anak dan ibu kandungnya itu akan berakhir dengan pembunuhan.

Proses rekonstruksi ini amat menyita perhatian warga yang sedang beraktivitas di sawah dan warga yang melintas tempat kejadian perkara (TKP). Pasalnya, kabar anak membunuh ibu kandung ini kadung menyebar hingga tetangga desa.

Sepanjang rekonstruksi, petugas memasang garis polisi. Namun, warga tetap merangsek maju untuk memuaskan rasa ingin tahunya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya