Jelang Ramadan hingga Idul Fitri, BI Jamin Harga Ikan di Sulsel Stabil

Jika di beberapa daerah ada kekhawatiran terhadap kenaikan harga daging sapi, tetapi di Sulawesi Selatan justru terdapat kekhawatiran kenaikan harga ikan.

oleh Ramdania El Hida diperbarui 03 Mei 2018, 21:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2018, 21:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Bawono Y)
Pantauan pasar harga ikan di pasar tradisional (Foto:Liputan6.com/Bawono Y)

Liputan6.com, Makassar - Dalam menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri, Bank Indonesia telah melakukan berbagai persiapan. Salah satunya untuk menjaga harga pangan khusunya ikan agar tidak melambung tinggi sehingga mengerek tingkat inflasi.

Direktur Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Dwityapoetra Soeyasa Besar mengatakan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan operasi pasar untuk mengendalikan harga pangan tersebut.

"Ada 5 kota di Sulawesi Selatan yang dilakukan sidak atau operasi pasar, yakni Makassar, Palopo, Parepare, Bulukumba, Bone," katanya, Kamis (3/5/2018).

Uniknya, ketika di beberapa daerah ada kekhawatiran terhadap kenaikan harga daging sapi, tetapi di Sulawesi Selatan justru terdapat kekhawatiran kenaikan harga ikan. Terutama tiga jenis ikan, yakni cakalang, layang, dan bandeng.

"Ada kekhasannya di wilayah Sulsel. Orang-orang Sulsel karena suka makan ikan, makanya kita perhatikan harga ketiga jenis ikan ini saat bulan puasa dan Idul Fitri nanti," dia menambahkan.

Selain ketiga ikan ini, ada juga beberapa komoditas pangan lain yang harganya sering mengalami kenaikan sehingga menyebabkan inflasi. "Selebihnya sama dengan daerah lain, seperti cabai, telur ayam, gula," kata dia.

Dwityapoetra yakin, meski hingga April 2018 inflasi di Sulawesi Selatan sudah mencapai 1,16 persen (year to date), tetapi target inflasi 3,5 plus minus 1 persen bisa tercapai.

"Nanti Agustus, September, Oktober, bisa deflasi karena Sulsel kan lumbung pangan juga," ujar dia.

Selain dari sisi pengendalian harga, Bank Indonesia juga melakukan persiapan  pada sistem pembayaran. Dwityapoetra memperkirakan terjadi peningkatan transaksi hingga 20 persen pada bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya di Sulsel.

Oleh karena itu, BI Sulsel akan menyediakan Rp 4 triliun uang kartal atau tunai untuk kebutuhan masyarakat Sulsel selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.

"Kalau untuk masyarakat daerah, penggunaan uang kartal masih besar walaupun sudah disosialisasikan nontunai, tapi itu masih sebatas bayar tol," dia menandaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya