Ide Pemkab Barito Utara Agar Peternak Ayam Makin Untung

Peternak ayam petelur di Barito Utara mulai banyak dengan jumlah ternak mencapai ribuan ekor ayam.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mei 2018, 06:33 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 06:33 WIB
Ilustrasi Jagung
Jagung sehat buat tubuh

Liputan6.com, Muara Teweh - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mendorong peternak ayam petelur di sejumlah desa di kabupaten setempat juga mengembangkan tanaman jagung hibrida untuk pakan ternak.

"Hasil panen tanaman jagung yang melimpah di daerah ini dapat menjadi pakan utama ternak ayam, sehingga biaya produksi bisa ditekan," kata Kepala Dinas Pertanian Barito Utara, Setia Budi di Muara Teweh, Selasa, 15 Mei 2018, dilansir Antara.

Menurut Budi, pengembangan tanaman jagung oleh peternak ayam ini sebagai bentuk sinergitas antara kebutuhan pakan ternak dan komiditas jagung.

Apalagi saat ini, peternak ayam petelur di daerah ini mulai banyak dengan jumlah ternak mencapai ribuan ekor ayam. Di antaranya adalah warga di Dusun Parangkampeng Kecamatan Teweh Tengah dengan jumlah ternak ayam mencapai 1.900 ekor ayam.

"Kebutuhan jagung untuk pakan hanya pada satu peternak itu mencapai 3,5 ton jagung dengan produksi telur rata-rata 70 kilogram per hari," katanya.

Selain itu, kata dia, warga lainnya di Desa Batu Raya Kecamatan Gunung Timang yang juga mengembangkan ternak ayam petelur sebanyak 1.600 ekor. Bahkan, peternak ayam lainnya juga tersebar di sejumlah tempat yang jumlah mencapai ribuan ekor.

Budi mengatakan, prospek tanaman jagung di daerah ini memang sangat baik. Selain untuk kebutuhan pakan ternak secara langsung, warga juga bisa menjualnya ke pabrik pengolahan pakan ternak di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

"Jadi, kami mendorong peternak di daerah ini juga agar bisa mengembangkan komoditas tanaman jagung," kata dia.

Dia menjelaskan, produksi tanaman jagung di sejumlah lahan pertanian masyarakat di Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada Januari-Desember 2017 mencapai 61.627 ton dengan luas panen 9.349 hektare.

Luas lahan tanaman jagung varietas hibrida tahun lalu tersebut dengan sasaran mencapai 12.000 hektare, di antaranya tersebar di wilayah Kecamatan Teweh Baru, Gunung Timang, Teweh Timur, dan Teweh Tengah.

Sentra tanaman jagung tersebut berada di Desa Mampuak, Kecamatan Teweh Timur, dan Batu Raya, Kecamatan Gunung Timang.

"Jagung petani daerah ini dijual untuk kebutuhan bahan baku pabrik pakan ternak di Bati-Bati tersebut mungkin kembali jadi pemasok terbanyak jagung itu dari Barito Utara seperti tahun 2016 lalu," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya