Liputan6.com, Garut - Menggandeng lebih dari 50 perusahaan besar nasional, bursa lowongan kerja yang diselenggarakan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Garut, Jawa Barat ini, menawarkan 1.200 posisi lowongan kerja baru bagi lulusan SMK, sederajat hingga Perguruan Tinggi (PT).
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan, peluang lowongan kerja di kabupaten Garut saat ini terbuka lebar, dari 1.200 peluang yang ditawarkan, baru 600 orang pelamar yang mendaftarkan diri.
"Kami melihat ini fenomena cukup bagus, peluangnya terbuka lebar, pendaftarnya malah sedikit," kata dia, selepas membuka job matching, di SMKN 1 Garut, Selasa, 7 Agustus 2018.
Advertisement
Terobosan SMKN 1 Garut membuka bursa lowongan kerja cukup membantu lulusan SMK sederajat mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai keahliannya. "Apalagi kan lulusan SMK dinilai menyumbang pengangguran cukup banyak di Jawa Barat," kata dia.
Baca Juga
Sementara, untuk menaikkan level keahlian siswa SMK 1 Garut, lembaganya memperbanyak pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) di tiap SMK baik negeri atau swasta di Jawa Barat.
"Kita bangun ruang praktik mesin pertanian, industri, otomotif, peluang badan ekonomi kreatif, wisata kita juga cukup besar," ujarnya.
Dengan upaya itu, diharapkan seluruh siswa lulusan SMK mampu bersaing di dunia kerja dengan baik. "Lulusan kita sebenarnya diminati negara maju, apalagi mereka kan menggunakan mekanisasi," kata dia.
Ahmad menampik jika disebutkan lulusan SMK menyumbang hingga 17 persen pengangguran terbuka di Jawa Barat. Padahal, sesuai data yang dirilis tiap tahun, justru menunjukkan lulusan SMK langsung diserap dunia kerja tanah air. "Saya tidak menyalahkan data itu, cuma hitung saja berapa lulusan SMK tiap tahun, masa sebesar itu angkanya," kata dia.
Ahmad Hadadi menambahkan, selain keterampilan yang cukup merata, keunggulan lain lulusan SMK dari Jawa Barat, karena memiliki sikap santun dan etos kerja yang tinggi. "Lulusan dari Jawa Barat itu manut, sehingga tak sedikit yang dijadikan anak angkat di luar negeri," ujarnya.
Ia mencontohkan, banyak anak nelayan lulusan SMK dari beberapa wilayah Jawa Barat, dibutuhkan industri lapangan kerja pengapalan ikan di Jepang, karena keterampilannya mengoperasikan mesin tangkap ikan, termasuk kemahirannya menangkap ikan di laut.
"Nelayan dari pantura seperti Cirebon, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Cianjur, Garut, justru sangat digemari (perusahaan) luar negeri," kata dia.
Peluang 50 Perusahaan Besar
Kepala Sekolah SMKN 1 Garut Dadang Johar Arifin mengatakan, dalam acara yang berlangsung dua hari 7-8 Agustus 2018, total perusahaan yang mengikuti job matching hari ini sekitar 50 perusahaan yang berasal dari lokal dan wilayah Jabodetabek.
"Kebetulan ada top karir juga dari Jakarta yang bisa mendistribusikan (tenaga kerja) ke puluhan perusahaan," ujarnya.
Ia menyatakan dari 1.100 lowongan yang ditawarkan, baru sekitar 600 pelamar yang mengikuti tes hari ini. "Jadi sebenarnya jika melihat jumlah (pelamar) tidak memenuhi, mungkin besok bisa mengajak lebih banyak lagi," kata dia mengajak.
Ada beberapa keuntungan yang bisa diraih pelamar dalam job matching hari pertama, mulai gaji yang ditawarkan harus di atas UMR dan UMK, juga memiliki kepastian bagi pelamar.
"Karena memang personal manajernya yang langsung turun ke sini dan daftar secara online," kata dia.
Meskipun jumlah pelamar masih jauh dari harapan, tetapi lembaganya menilai masih banyak masyarakat yang terus berdatangan. "Kebetulan kan acaranya hingga besok, masih ada kesempatan untuk besok," ujarnya.
Dadang mengimbau, adanya job matching seperti ini bisa dioptimalkan secara maksimal oleh masyarakat. "Apalagi sudah adanya pasar bebas, kita harus mampu bersaing, nanti Vietnam, Filipina, dan China dengan leluasa masuk ke kita," kata dia.
Hilman Riyadi (18) salah satu peserta job matching mengaku terbantu, adanya kegiatan bursa kerja tersebut. Apalagi menurutnya, nominal gaji yang ditawarkan cukup baik.
"Saya minimal dapat gaji Rp 2 juta ke atas, di atas UMK Garut," ujar pelamar yang akan mendaftar ke Daihatsu Motor itu.
Di tengah sulit dan ketatnya peluang kerja saat ini, ia berharap pemerintah daerah dan lembaga penyedia kerja lebih banyak membuka lowongan. "Lulusan SMK masih banyak nganggur, jadi bakal semakin banyak yang menyerap," ujar lulusan Teknik Sepeda Motor SMK YPPT Garut ini.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement