Petaka Bencana Angin Ganas Sebelum Hujan di Kampar

BPBD sudah mengirim 36 paket makanan siap saji, 25 karung beras, sarden, makanan bayi, hingga makanan tambahan gizi, bagi warga korban angin ganas di Kampar.

oleh M Syukur diperbarui 08 Agu 2018, 19:02 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2018, 19:02 WIB
Petaka Bencana Angin Ganas Sebelum Hujan di Kampar
BPBD sudah mengirim 36 paket makanan siap saji, 25 karung beras, sarden, makanan bayi, hingga makanan tambahan gizi, bagi warga korban angin ganas di Kampar. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Puluhan rumah di Desa Muktisari, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, porak-poranda dihantam angin puting beliung. Meski demikian, puluhan kepala keluarga yang menjadi korban tak ingin disediakan tenda karena lebih memilih mengungsi ke rumah kerabat atau tetangganya.

Tak hanya rumah, tiga sekolah yaitu SD Negeri 01 Muktisari, SMP 005 Muktisari, dan SD 027 alami kerusakan parah. Proses belajar mengajar sempat terganggu namun peserta didik tetap semangat menimba ilmu.

Kepala Bidang Kedaruratan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Jim Gafur menjelaskan, kejadian akhir pekan lalu ini terjadi sebelum hujan deras melanda desa tersebut. Sore harinya, memang sudah mendung pertanda bakal turun hujan.

Hanya saja, warga tak mengira angin yang datang sebelum hujan mampu mengangkat atap hingga merobohkan bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu. Warga lalu berlarian keluar rumah menyelamatkan diri tanpa mengevakuasi barang di rumah.

"Beberapa rumah rusak berat setelah tertimpa pohon dan atap yang terbang diterjang angin," kata Jim di Pekanbaru, Rabu petang (8/8/2018).

Beruntung, dalam kejadian ini tak ada korban jiwa. Warga dengan cepat menyadarinya apa yang terjadi sehingga selamat dari angin ganas itu.

"Untuk sekarang warga yang menjadi korban mengungsi ke rumah kerabat dan tetangga. Warga tak ingin dibuatkan tenda," kata Jim.

Untuk bangunan sekolah, Jim menyebut memang rusak parah. Beberapa kelas atapnya roboh dan masuk ke ruangan belajar.

"Meski sekolahnya rusak, kegiatan belajar dan mengajar masih tetap berlangsung," jelas Jim.

Sebagai tindak lanjut, Jim menyebut BPBD sudah mengirim bantuan berupa makanan, selimut dan perlengkapan sekolah. Komunikasi berjalan intensif untuk mengetahui bantuan yang dibutuhkan warga korban angin puting beliung itu.

Sejauh ini, BPBD sudah mengirim 36 paket makanan siap saji, 25 karung beras, sarden, makanan bayi, hingga makanan tambahan gizi. Sementara, bantuan sandang terdiri dari 30 lembar matras, 20 selimut dan kasur lipat, lampu tenaga surya, 25 paket perlengkapan sekolah dan 10 tenda gulung.

"Perlengkapan bayi juga dikirim," ucap Jim.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya