Rembang - Kasus Melati (bukan nama sebenarnya), siswi kelas XI SMAN 1 Sulang yang melahirkan di toilet sekolah, mendapatkan perhatian serius dari polisi. Polres Rembang segera menggelar tes Deoxyribo Nucleid Acid (DNA) untuk menuntaskan penyelidikan.
Tes DNA dilakukan untuk mengetahui siapa sebenarnya lelaki yang menghamili Melati (16). Hasilnya bisa dijadikan sebagai alat bukti penyidik untuk menuntaskan kasus.
Kapolres Rembang, AKBP Pungy Bhuana Santoso, mengungkapkan polisi sudah menemukan petunjuk atau titik terang. Petunjuk tersebut berasal dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa orang saksi.
Advertisement
"Hasilnya akan terus kami dalami," kata Kapolres, ditulis suaramerdeka.com, Selasa (21/8/2018).
Baca Juga
Pungky menyebutkan, sampai sekarang status hukum Melati masih sebagai saksi. Penyidik masih kesulitan membuat Berita Acara Pemeirksaan (BAP) lantaran Melati masih lemah fisik maupun psikisnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sulang, Endang Sri Lestari, mengaku sudah melaporkan peristiwa siswi melahirkan di toilet sekolah itu kepada Balai Pengendali Pendidikan Menengah Khusus (BP2MK) Pati. Rencananya, lembaga pengendali SMA/SMK tersebut akan segera melaporkan hal ini kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jateng.
Menurut Endang, setelah insiden tersebut pihaknya sempat berencana melakukan tes urine terhadap seluruh siswi SMAN 1 Sulang. Namun, dengan berbagai pertimbangan, hal itu urung dilakukan karena khawatir tidak mendapat persetujuan dari para wali.
"Kami hanya disarankan oleh BP2MK mengawasi secara intensif siswi-siswi yang dicurigai saja," kata Endang.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Ikuti berita menarik lainnya dari suaramerdeka.com di tautan ini.
Simak video menarik pilihan berikut di bawah:
Sempat Ikut Pelajaran Olahraga
Menurut Endang, selama di sekolah Melati tidak menunjukkan perilaku kenakalan yang menonjol. Ia tidak masuk dalam kategori siswa nakal yang harus mendapatkan penanganan khusus.
"Jujur saja soal insiden itu, kami awalnya tidak tahu sama sekali. Bahkan, pada pekan sebelumnya ia (Melati) masih ikut olaharga aktif. Badannya juga bongsor, jadi kami tidak tahu jika ternyata begitu," kata Endang.
Informasi dari guru yang sudah membesuk di rumah sakit, saat ini Melati dirawat di ICU. Sekolah tetap akan mengupayakan yang terbaik bagi Melati, termasuk memberikan dorongan atau motivasi.
Melati adalah seorang siswi yang melahirkan di toilet sekolah, Sabtu, 18 Agustus 2018. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu meninggal dunia setelah ditusuk lehernya oleh Melati. Bayi itu juga menderita luka lebam di dahi serta bagian tubuh lainnya.
Advertisement