Kerasukan Saat Ritual Pujawali, Ketut Bali Tewas Tusuk Dadanya Sendiri

Ketut Sudira warga Desa Nagasepaha, Kecamatan Buleleng, Bali, tewas lantaran menghujamkan sebilah keris ke dadanya sendiri saat kerauhan (menghadirkan kekuatan gaib) dalam Pujawali.

diperbarui 26 Sep 2018, 13:31 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2018, 13:31 WIB
Kerauhan Saat Pujawali
Nyawa Ketut Sudira tak tertolong saat dibawa ke RSUD Buleleng, Selasa (25/9). (ISTIMEWA)

Bali - Ketut Sudira warga Desa Nagasepaha, Kecamatan Buleleng, Bali, tewas lantaran menghujamkan sebilah keris ke dadanya sendiri saat kerauhan (menghadirkan kekuatan gaib) dalam Pujawali (upacara memuja Tuhan) di Pura Desa Nagasepaha, Selasa (25/9/2018) kemarin.                                                                          

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma saat dikonfirmasi Selasa malam membenarkan kejadian tersebut. Saat kejadian, korban Ketut Sudira dalam keadaan kerauhan alias tidak sadar.

Dalam kondisi itu, secara spontan Sudira mengambil keris berukuran sekitar 50 centimeter. Keris tersebut merupakan milik salah seorang pecalang yang dibawa untuk pengamanan di dalam areal pura.

Namun,  keris yang ditancapkan tepat di bagian dada itu justru menembus dadanya. Korban Sudira langsung tersungkur dengan posisi berdekatan dengan Bale Gong. Bahkan, baju berwarna putih yang ia kenakan berlumuran darah.

Beberapa krama yang menyaksikan kejadian ini pun bergegas melarikan korban Sudira ke RSUD Buleleng. Namun sayang, nyawanya tak tertolong. 

"Korban diperkirakan tewas dalam perjalanan ke rumah sakit," kata Kompol Wiranata.

Kompol Wiranata menegaskan, pihaknya saat ini belum dapat mengamankan keris tersebut untuk dijadikan sebagai barang bukti. Hal itu atas permintaan pihak aparat desa.

"Tiga hari setelah upacara selesai baru keris boleh diambil untuk dijadikan sebagai barang bukti," ungkapnya.

Sementara jenazah korban Sudira, kata Kompol Wiranata saat ini masih dititipkan di ruang jenazah RS Paramasidhi Singaraja.

"Karena ruang jenazah RSUD Buleleng penuh sehingga korban dititipkan sementara waktu di RS Paramasidhi sampai upacara desa selesai," tutupnya. 

Baca juga berita Baliexpress.jawapos.com lainnya di sini.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya