Saatnya Desainer Tanah Air Unjung Gigi Bangun Pariwisata

Ajang Desain Arsitektur Nusantara kembali digelar, berharap inovasi baru dari para desainer tanah air untuk kembangkan pariwisata.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 07 Okt 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2018, 15:00 WIB
Desainer Arsitektur Nusantara
Foto: Dok. Kementerian Pariwisata.

Liputan6.com, Jakarta Ajang Desain Arsitektur Nusantara yang sudah lima kali digelar makin memperkuat posisi 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) atau ’10 Bali Baru’ yang sedang dikembangkan sebagai destinasi pariwisata kelas dunia dengan menonjolkan arsitektur khas daerah masing-masing khususnya untuk 3A (atraksi, amenitas, maupun aksesibilitas).

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dadang Rizki Ratman mengatakan, hingga kini sudah empat kali Kemenpar bekerjasama dengan PT Propan Raya menggelar sayembara Desain Arsitektur Nusantara untuk mendesain di antaranya Bandar Udara Nusantara (2015), Rumah Wisata (Homestay) Nusantara (2016), Restoran Nusantara (2017), dan tahun ini dilanjutkan dengan sayembara Desain Pusat Cenderamata Pariwisata 2018.

Dalam sayembara Desain Pusat Cenderamata Pariwisata 2018 ini, kata Dadang Rizki Ratman, Kemenpar menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan PT Propan Raya sebagai inisiator serta Bank Rakyat lndonesia (BRI) sebagai sponsorship yang akan memberikan total hadiah sebesar Rp 600 juta.

“Akan ada 10 pemenang untuk sepuluh destinasi pariwisata prioritas. Masing-masing pemenang mendapat hadiah sebesar Rp 50 juta. Dari kesepuluh pemenang akan dipilih satu pemenang 'the best of the best'," kata Dadang Rizki Ratman dalam jumpa pers di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta. 

Dadang Rizki Ratman didampingi Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari, Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto, salah satu anggota dewan juri Yori Antar menjelaskan, hasil dari sayembara desain Pusat Cenderamata Pariwisata 2018 nantinya diharapkan dapat digunakan oleh para pelaku bisnis pariwisata di bidang usaha cinderamata menjadi bagian dari unsur atraksi yang akan meningkatkan lama tinggal serta pengeluaran (spending money) wisatawan ketika berlibur di 10 Bali Baru.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

NIlai Rantai Ekonomi Kreatif

Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari mengatakan, ekonomi kreatif mempunyai 5 nilai rantai yaitu kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi.

“Pusat cinderamata ini akan mendukung rantai distribusi bagi cinderamata akan menjadi jalur distribusi untuk sub-sektor kriya, fashion dan kuliner. Bekraf berharap sayembara ini dapat menghasilkan Pusat Cinderamata yang dapat mengangkat arsitektur Indonesia,” kata Hari Santosa Sungkari.

Sementara itu Yori Antar, salah satu anggota dewan juri mengatakan, sebuah pusat cenderamata harusnya dapat memberikan kesan baik dari segi pelayanan maupun suasana ruangnya. “Untuk itu, desain harus mempunyai kesan tersendiri dari segi interiornya. Kesan-kesan itu dapat dibentuk pada elemen-elemen pembentuk. Juga pelengkap ruang yang merupakan unsur-unsur desain interior,” kata Yori Antar.

Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto mengatakan, sayembara ini akan memperkenalkan, menjaga, dan melestarikan budaya bangsa. "Jangan sampai Arsitektur Nusantara diakui oleh negara lain bahkan hilang dengan sendirinya karena tak ada yang peduli," kata Yuwono.

Seperti diketahui dari 10 Bali Baru ini telah ditetapkan 4 sebagai destinasi pariwisata super prioritas yaitu Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Borobudur.

Pendaftaran Sayembara Desain Pusat Cenderamata Pariwisata 2018 akan dimulai tanggal 5-31 Oktober 2018, sedangkan pengumuman pemenang dilaksanakan pada 30 November 2018. 

 

Simak juga video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya