Liputan6.com, Kupang - Wisata Batu Buaya terletak di Pulau Ndao, Kabupaten Rote Ndao, NTT. Pulau Ndao merupakan salah satu pulau yang masuk wilayah pemerintahan Kabupaten Rote Ndao.
Untuk ke sana, para pencinta traveling tidak perlu ragu. Dari kota Ba'a, Ibu kota Kabupaten Rote Ndao, menuju ke arah barat, tepatnya di Kecamatan Rote Barat.
Dari Rote Barat di pantai Nemberala, menyeberang lagi. Menyeberang ke Pulau Ndao melalui pesisir pantai Nemberala menaiki perayu tradisional yang terbuat dari kayu.
Advertisement
Baca Juga
Namun sensasinya luar biasa. Rata-rata, nahkoda yang mengemudikan perahu tersebut sudah mahir. Karena harus mengemudikan perahu melewati gelombang yang cukup tinggi. Tapi tenang saja, pemandangan laut biru yang indah akan membunuh rasa takut dan was was kita.
Setelah kurang lebih satu jam menikmati sensasi gelombang di atas perahu kayu, tibalah di Pulau Ndao. Memasuki pulau Ndao, kita disuguhi penampakan pasir putih yang indah.
Turun dari perahu, kita harus berjalan kaki melewati pemukiman warga. Karena di pulau yang hanya satu kecamatan yakni kecamatan Ndao Nuse dengan empat desa di dalamnya ini, belum memiliki transportasi umum. Kendaraan roda dua maupun roda empat pun bisa dihitung jari.
Begitu juga dengan penginapan, hanya bisa menginap di rumah-rumah warga, karena belum ada penginapan umum.
Batu Buaya sendiri berokasi di desa Anarae, kecamatan Ndao Nuse. Untuk sampai ke Batu Buaya, kita juga ditantang berjalan di atas tanah yang didominasi oleh pasir laut. Tanah di pulau Ndao berpasir laut. Begitu juga airnya.
Usai melewati perkampungan warga, perjalanan diteruskan melewati pantai. Selain pantai, kita akan melewati batu-batu besar yang terdapat gua-gua kecil. Bisa digunakan untuk berteduh, atau beristirahat.
Setelah hampir dua kilometer berjalan kaki, sampailah di Batu Buaya. Sepintas batu ini terlihat biasa. Meski demikian letaknya persis di pantai dengan hamparan batu-batu karang di sekitarnya. Di samping Batu Buaya yang tingginya kurang lebih lima meter itu, ada bentangan batu yang permukaannya agak rata.
Kisah Mistis
Di bentangan batu itu konon seperti penuturan warga yang mengatakan, ketika buaya terluka, dia akan datang menyembuhkan lukanya di tempat itu. Entah, siapa yang menyembuhkan, tetapi itulah cerita warga hingga batu tersebut dinamakan batu buaya.
Di belakang Batu Buaya ini terdapat gunung batu dan terdapat gua. Di dalam gua tersebut, banyak terdapat burung walet. Ya, burung walet, apalagi sarangnya memang sangat mahal. Tapi, oleh Kepala Desa setempat, tidak diperkenankan warga atau siapa saja mengambilnya dengan sembarangan. Karena itu dibiarkan lestari.
Di sisi bawah, ada pantai yang terlihat indah dan memukau. Terdapat banyak view yang bisa dimanfaatkan untuk selfie atau pemotretan, bahkan pembuatan video. Hasilnya pasti sangat luar biasa. Apalagi perjalanannya jauh dan menantang adrenalin.
Siapapun yang ingin mengunjungi Batu Buaya ini diingatkan untuk tidak sendiri. Karena sewaktu-waktu buaya bisa muncul ke ke sana kalau tubuh mereka terluka.
Tanda-tanda kalau ada buaya, air laut di sekitar Batu Buaya pasti keruh. Tapi jangan takut, ada orang-orang tertentu yang bisa memandu perjalanan kita ke Batu Buaya. Tinggal menghubungi Kepala Desa setempat.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement