Dampak Kematian Shiro dan Ayu, Taman Rimba Jambi Dievaluasi

Setelah kematian beruntun dua ekor satwa ikonik di kebun binatang tersebut, tim BKSDA melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap semua satwa yang menjadi koleksi kebun binatang satu-satunya di Provinsi Jambi itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2019, 00:04 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2019, 00:04 WIB
Lucunya Empat Anak Harimau Sumatera di Berlin
Empat harimau Sumatra muda bersama ibunya Mayang saat berada di kandangnya di kebun binatang di Berlin, Jerman (22/11). Empat anak Harimau Sumatera ini diberi nama Oscar, Willi, Seri dan Kiara. (AP Photo/Michael Sohn)

Liputan6.com, Jambi - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi mengevaluasi pengelolaan kebun binatang Taman Rimba Jambi terkait kematian beruntun dua ekor satwa, yakni harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) dan singa (panthera leo) di kebun binatang itu.

"BKSDA melakukan evaluasi dengan melibatkan beberapa ahli yang nantinya untuk merumuskan rekomendaisnya seperti apa," kata Kepala BKSDA Jambi Rahmat Simbolon dalam jumpa pers di Jambi, Minggu (27/1/2019).

Saat ini sedang ditunggu hasil evaluasi yang dilakukan oleh tim. Kemudian hasil rekomendasi dari evaluasi tersebut akan dijadikan sebagai bahan untuk langkah selanjutnya.

"Yang menerbitkan izin LK (Lembaga konservasi) adalah pusat. Saat ini izin LK tersebut masih aktif dan sudah dilakukan peninjauan dan ada beberapa catatan," katanya dilansir Antara.

Setelah kematian beruntun dua ekor satwa ikonik di kebun binatang tersebut, tim BKSDA melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap semua satwa yang menjadi koleksi kebun binatang satu-satunya di Provinsi Jambi itu.

Dua ekor satwa koleksi kebun binatang Taman Rimba Jambi, yakni Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) dan Singa (Panthera leo) mati karena sakit. Keduanya mati hampir berbarengan atau hanya selisih sepekan.

Harimau Sumatera betina tersebut bernama Ayu berusia delapan tahun yang mati Sabtu (26/1) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Satwa itu, diketahui mati akibat menderita penyakit paru-paru basah (Pneumonia) setelah dilakukan bedah bangkai oleh tim medis dokter hewan.

Sedangkan singa jantan dewasa bernama Shiro yang kandangnya bersebelahan dengan kandang Harimau Sumatera itu lebih dahulu mati atau sepekan yang lalu, Sabtu (19/1/2019). Singa jantan dewasa yang sekitar dua tahun telah menghuni kebun binatang kebanggaan masyarakat Jambi itu, diketahui mati juga akibat sakit.

"Shiro mati mendadak, gejalanya menurut tim dokter terjadi pembengkakan pada jantungnya," kata Kepala UPTD Taman Rimba Jambi, Taufik Bakhori.

Setelah kematian beruntun dua ekor satwa ikonik itu, saat ini Taman Rimba Jambi masih menyisakan satu ekor Harimau Sumatera, yakni Uni (induk Ayu) dan Singa betina bernama Cinta yang sebelumnya didatangkan dari Taman Satwa Siantar, Sumatera Utara.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya