Gunung Karangetang Erupsi, Ratusan Warga Sitaro Mengungsi

Lava gunung api Karangetang terus meluncur dari kawah utara mendekati ruas jalan Kampung Kawahang dan Kampung Batubulan, Sulut.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 04 Feb 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2019, 17:00 WIB
Erupsi Gunung Karangetan
Lava gunung api Karangetang terus meluncur dari kawah utara mendekati ruas jalan Kampung Kawahang dan Kampung Batubulan, Sulut. (Liputan6.com/ Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Sulut - Lava Gunung Karangetang terus meluncur dari kawah utara mendekati ruas jalan Kampung Kawahang dan Kampung Batubulan, Kecamatan Siau Barat Utara (Sibarut), Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara.

Diperkirakan, jarak antara ujung guguran dengan jalan raya tepatnya jembatan Kali Malebuhe kurang dari 200 meter. Akibatnya ratusan warga setempat haru dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.

Hingga Senin siang (4/2/2019), jumlah warga yang mengungsi sudah mencapai 111 orang, dari jumlah sebelumnya pada saat erupsi Gunung Karangetang pertama, Sabtu (2/2/2019) yang hanya 22 orang.

"Jumlah pengungsi telah bertambah. 54 orang diungsikan ke Gereja GMIST Nazareth Niambangeng, dan 57 lainnya di Kantor Kampung Batubulan," ungkap Camat Sibarut, Chatrin Lukas.

Selain yang diungsikan di dua tempat itu, beberapa warga  lainnya telah dibawa keluarga mereka ke tempat lain seperti di Ondong dan Ulu, Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Setelah proses evakuasi, petugas TNI maupun Polri dalam hal ini Koramil 1301.02 Siau dan Polsek Urban Sibar telah menutup akses jalan dari Kampung Kawahang menuju Kampung Batubulan.

"Pertimbangan keselamatan warga. Apalagi menuju Kampung Batubulan harus melewati Kali Malebuhe. Jadi yang boleh melintas hanya petugas dan wartawan," tegas Kapolsek Urban Sibar Kompol Johanis Sasebohe.

Untuk penanganan warga di pengungsian, bantuan terus berdatangan dari BPBD Sitaro, Dinas Sosial maupun Palang Merah Indonesia (PMI) Sitaro. Proses pembagian dilakukan oleh Camat Sibarut dibantu para relawan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya