Nostalgia Sejarah Musik Tanah Air, Slank Rekaman di Studio Tua Lokananta

Grup band Slank memilih rekaman album baru di Studio Lokananta Solo. Studio tersebut merupakan perusahaan piringan hitam pertama di Indonesia.

oleh Fajar Abrori diperbarui 09 Feb 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2019, 07:00 WIB
Slank Rekaman di Studio Bersejarah Lokananta
Personel grup band Slank pamitan kepada Wali Kota Solo usai sepekan rekaman di Studio Lokananta Solo, Kamis (7/2).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Grup band papan atas Indonesia, Slank, kembali masuk dapur rekaman untuk memproduksi album ke-23. Pada album tersebut, grup musik yang bermarkas di Gang Potlot itu ingin memberikan sentuhan yang berbeda. Para personelnya sepakat memilih lokasi rekaman tidak di Jakarta, melainkan di studio rekaman bersejarah, Lokananta, Solo.

Sang drummer, Bimbim mengungkapkan setelah lama tidak mengeluarkan album, Slank pun mencoba peruntungannya dengan membuat album ke-23 di Solo. Kota kelahiran Presiden Jokowi itu dipilih karena terdapat studio rekaman yang sangat tua dan menjadi perusahaan piringan hitam rekaman pertama di Indonesia, yakni Studio Lokananta. 

"Kita sudah seminggu ini melakukan proses rekaman di Lokananta untuk album ke-23. Udah lama enggak keluar Potlot, Jakarta dan cari penyegaran pilih rekaman di Lokananta, Solo," kata Bimbim usai pamitan dengan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo di Balai Kota Solo, Kamis, 7 Febrari 2019.

Dia menambahkan, rekaman album baru itu dilakukan setelah terakhir kali mengeluarkan album pada tahun 2008 silam. Dalam album ke-23, Slank menyiapkan sebanyak sepuluh lagu yang semuanya baru. Sedangkan, proses persiapan untuk membuat album baru itu telah mulai dilakukan sejak tahun lalu.

"Materi album telah dipersiapkan sejak puasa tahun 2018 lalu. Tetapi karena waktu terpotong untuk tur sehingga proses rekaman baru bisa dilakukan pada bulan Februari ini di Solo," ucapnya.

Alasan Pilih Rekaman di Studio Tua Lokananta

Slank Rekaman di Studio Bersejarah Lokananta
Studo Lokananta menjadi studio rekaman yang bersejarah di Indonesia karena merupakan perusahaan pertama pembuat vinyl.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Sementara itu, vokalis Slank, Kaka menjelaskan alasan Slank memilih Lokananta sebagai tempat rekaman, bukan hanya karena nilai sejarah dari studio rekaman Lokananta yang merupakan perusahaan pertama milik negara yang dibangun pada era pemerintahan Soekarno pada tahun 1956. Namun, studio tersebut juga memiliki kualitas studio rekaman yang sangat bagus.

"Kenapa Lokananta karena Lokananta menurut kita bersejarah dan standard studio itu standard internasional. Kita lima hari ngerekam itu walaupun ruangannya old school tapi masih bagus," ujar Kaka.

Berbicara tentang album baru ini, Bimbim menjelaskan lagu-lagu yang ada dalam album ini tak jauh berbeda dari album milik Slank sebelumnya. Selain bertema sosial, ada lagu yang bercerita soal Tuhan. "Ada lagu yang liriknya itu di surga nanti kita akan ngetawain kita sendiri," kata dia.

Rencana album baru Slank itu akan dirilis pada tahun ini. Hanya saja mengenai kepastiannya, Bimbim belum bisa membocorkannya. Bahkan, dalam kesempatan itu Wali Kota Solo menawarkan agar rilis album baru tesebut dilaksanakan di Solo.

Sepeti diketahui, Lokananta hingga saat ini masih menyimpan koleksi-koleksi piringan hitam serta master pita rekaman lagu-lagu yang bersejarah di Indonesia, di antaranya lagu Indonesia Raya tiga stanza. Selain studio rekaman, Lokananta pada waktu dulu juga menjadi pursahaan vinyl atau piringan hitam pertama di Indonesia. Studio Lokananta didirikan pada tahun 1956.

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya