Liputan6.com, Kalimantan Tengah - Longsor dan jalan ambles membuat sejumlah titik ruas jalan yang menghubungkan Muara Teweh dan Desa Benangin, Barito Utara, Kalimantan Tengah terancam putus. Hal ini membutuhkan penanganan khusus dari pihak terkait.
"Jalan longsor ini sangat membahayakan pengguna jalan yang melintasi jalan tersebut," kata Yessi, warga Desa Benangin Kecamatan Teweh Timur saat berada di Muara Teweh, Kalimantan Tengah (Kalteng), seperti dikutip laman Antara, Jumat (15/2/2019).Â
Menurut dia, kawasan longsor ada dua titik yakni di sekitar kilometer 60 yang merupakan kawasan longsor baru dan kilometer 71 yang merupakan lokasi longsor lama, serta jalan rusak parah ada satu titik di kilometer 51, semuanya berada di wilayah Benangin, Kecamatan Teweh Timur.
Advertisement
Ruas jalan yang longsor ini merupakan jalan nasional yang menghubungkan wilayah Kabupaten Barito Utara dengan Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, sehingga menjadi wewenang Pemerintah Pusat atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kalau tidak ditangani secepatnya dikhawatirkan longsor bertambah luas dan jalan terancam putus," katanya.
Sementara Camat Teweh Timur, Sudiyono, mengakui ruas jalan Muara Teweh-Benangin terjadi longsor pada beberapa titik, bahkan ada jalan yang sudah ambles semakin melebar.
"Longsornya jalan itu sudah ada yang sudah lama dan baru terjadi dalam sebulan terakhir. Diperkirakan akibat tingginya curah hujan di wilayah tersebut, karena aliran air yang deras melintasi jalan," kata Sudiyono.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Kalimantan Tengah Tedi Toweh mengatakan, ruas jalan Muara Teweh-Benangin yang longsor dan rusak pada 2019 ini telah dianggarkan dana melalui APBN untuk perbaikan jalan tersebut.
"Ruas jalan itu segera ditangani secepatnya dan dikerjakan secara bertahap, tahun ini telah dialokasikan sebesar Rp 9,9 miliar dan kini sedang tahap pelelangan," kata Tedi.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini: