Bawaslu Banten Waspadai Mobilisasi Massa Jelang Hari Pencoblosan

Kerawanan bukan hanya soal keamanan, tapi juga jarak yang jauh, kendala transportasi.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 14 Apr 2019, 23:02 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2019, 23:02 WIB
Simulasi Pemilu 2019
Warga memasukkan surat suara yang telah dicoblos saat mengikuti simulasi pemungutan dan pencoblosan surat suara Pemilu 2019 di Taman Suropati, Jakarta, Rabu (10/4). Simulasi dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan saat pencoblosan pemilu pada 17 April nanti. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Serang - KPU telah menetapkan masa tenang sejak Sabtu 13 April kemaren hingga hari pencoblosan pada 17 April 2019. Dalam masa tenang, Bawaslu Banten mewaspadai mobilisasi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memenangkan para Caleg dan Capres.

"Spesifik (kerawanan) di Banten mobilisasi ASN dan kepala desa. Kerawanan bukan hanya soal keamanan, tapi juga jarak yang jauh, kendala transportasi," kata Didih M Sudih, Ketua Bawaslu Banten, saat ditemui di ruangannya, Sabtu (13/04/2019).

Dia menekankan, tahapan kampanye akbar, sosialisasi, dan segala hal yang berbau kampanye oleh para calon dan parpol telah berakhir. Jadi, pihaknya tidak akan mentolerir kegiatan tersebut. Hal itu semata untuk menciptakan Pemilu yang bersih.

Kemudian, Bawaslu Banten juga telah berkoordinasi dengan KPU, Satpol PP dan pihak kepolisian, untuk menurunkan Alat Peraga Kampanye (APK) yang ada di seluruh Banten.

Termasuk, memenuhi kekurangan logistik dan penambahan Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Sampai saat ini masih ada logistik yang kurang, kertas suara dan kotak suara. Ada tambahan 51 TPS, tersebar enam (TPS di) Kaupaten Serang, 27 Kabupaten Tangerang, 18 Kota Tangerang," jelasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya