Mahfud MD: Jangan Terkecoh Hasil Hitung Cepat Pemilu 2019

Mahfud MD mengingatkan kepada masyarakat supaya tidak terkecoh dengan pengumuman hasil suara. Sebab yang muncul pada sore hari nanti, baru hasil hitung cepat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 17 Apr 2019, 14:11 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2019, 14:11 WIB
Mahfud MD Coblos Pemilu 2019
Mahfud MD Coblos Pemilu 2019. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai pelaksanaan pemilu di kampungnya berjalan baik. Terlihat dari pelayanan kepada pemilih, termasuk menyediakan konsumsi bagi pemilih yang menunggu giliran masuk ke bilik suara.

"Mudah-mudahan nanti sore sekitar pukul 17.00 WIB sudah tahu hasilnya dari hitung cepat, walaupun hasil resmi secara manual baru diumumkan satu bulan kemudian," ujar Mahfud, Rabu (17/4/2019).

Mahfud MD mengingatkan kepada masyarakat supaya tidak terkecoh dengan pengumuman hasil suara. Sebab yang muncul pada sore hari nanti, baru hasil hitung cepat.

"Walaupun akurasi hitung cepat di atas 99 persen, naik turunnya masih di dalam margin itu sebulan," kata Mahfud.

Ia menegaskan hasil penghitungan suara tidak akan diputuskan melalui komputer, melainkan lewat saksi dan tanda tangan basah. Apabila ada kecurangan bisa dimonitor dan dibuktikan lewat pengadilan.

Menurut Mahfud, pihak yang merasa dicurangi bisa membawa sengketanya ke MK. Proses penghitungan dikawal, menyertakan bukti berita acara C1, dan membawanya ke jalur MK.

"KPU, polisi, MK, dan Bawaslu tidak boleh main-main, ini hak rakyat sepenuhnya, tidak boleh ada kecurangan," kata Mahfud MD.

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

Kumpul Bersama Cucu

Mahfud MD Coblos Pemilu 2019
Mahfud MD Coblos Pemilu 2019 bersama cucu. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Mahfud MD menggunakan hak suaranya di TPS 105 Sambilegi Lor, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Rabu (17/4/2019). Ia datang bersama dengan istri, anak-anak, serta cucunya sekitar pukul 09.15 WIB.

Ia bercerita kelima anaknya mencoblos di TPS yang sama. Namun, ada satu anaknya yang tinggal di Surabaya baru bisa mencoblos pada siang hari.

"Dia nyoblos siang karena surat panggilannya belum ada tetapi dia punya KTP sini, sehingga kami yang ada nyoblos lebih dulu," ujarnya.

Ia bercerita sebelum berangkat ke TPS, keluarganya berkumpul. Anak-anak bertanya kepadanya perihal siapa saja yang akan dipilih.

Mahfud tidak menjawab pertanyaan anak-anaknya. Sebaliknya, ia menyerahkan pilihan kepada anak-anaknya.

"Saya bilang, saya tidak mau tahu soal ini, ini demokrasi, silakan pilih sendiri-sendiri," kata Mahfud.

Seusai mencoblos, Mahfud berencana untuk jalan-jalan melihat kelengangan kota. Ia ingin memastikan ada warung yang buka atau tidak saat pemilu. "Kan lapar juga," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya