Hari Pendidikan Nasional: Kisah Siti Maisaroh, Guru Pencipta Metode Dahsyat Tingkatkan IQ

Siti Maisaroh punya metode dahsyat terbaru yang bisa meningkatkan kecerdasan anak usia prasekolah.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 02 Mei 2019, 10:30 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2019, 10:30 WIB
Guru Inovator
Siti Maisaroh (36) saat mendapatkan penghargaan dari kementerian Agama atas inovasinya menemukan metode pendongkrak IQ anak prasekolah. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jember - Siti Maisaroh (36) punya metode dahsyat terbaru yang bisa meningkatkan kecerdasan intelektual anak usia prasekolah. Atas inovasi tersebut, bahkan dirinya berhasil menyabet penghargaan dari Kementerian Agama.

Inovator yang juga guru Raudatul Adfal Ulul Al-Bab, Jember, Jawa Timur itu menerapkan metode silaturahmi guru ke rumah.

"Inovasi itu saya susun dalam makalah dengan home visit dalam mengembangkan intelegensi anak didik RA Ulul Al-Bab," tutur Maisaroh kepada Liputan6.com.

Menurut dia, dengan cara tersebut, guru bisa mengeksplorasi kemampuan tingkat kecerdasan anak didiknya, melalui komunikasi di rumah saling meminta dan memberi masukan dari wali peserta didik dan guru.      

Maisaroh juga menjelaskan kecerdasan anak itu tidak hanya dilihat unsur kognitif atau pengetahuan saja, tapi juga keterampilan dan sikap anak.

"Jadi, jangan mudah menyalahkan anak, atau dimarahi jika belum bisa membaca atau menulis atau lemah dari segi kemampuan pengetahuan. Mungkin anak tersebut memiliki kemampuan di bidang yang lain, seperti olahraga atau bidang seni," ujar Maisaroh.     

Dengan metode home visit atau silaturahmi ke setiap rumah siswanya, maka potensi kecerdaasan intelektual anak bisa diketahui secara dini. Hasil dari silaturahmi itu, dijadikan dasar menyusun pohon kecerdasan bagi peserta didiknya.     

Dia mencontohkan kasus siswanya ada yang pendiam, tidak pernah menulis dan membaca saat proses belajar mengajar dalam kelas. Bahkan anaknya, tidak memperhatikan guru, dan hanya corat-coret bukunya. Suatu ketika, sang guru meminta semua peserta didiknya menggambar atau melukis. Setelah dikumpulkan ternyata hasil lukisannya yang paling bagus.

"Setelah ditelusuri dengan metode tersebut, peserta didik tersebut cerdas di bidang seni. Dia memiliki kemampuan di bidang melukis," katanya.     

Maisaroh juga menjelaskan kunjungan ke rumah peserta didik dilakukan setiap seminggu sekali. Kunjungan tidak hanya ke rumah peserta didik bermasalah, tapi juga ke seluruh peserta didik RA Ulul Al-Bab.    

Karya inovasinya itu berhasil menyingkirkan karya ilmiah perwakilan dari 35 provinsi seluruh Indonesia untuk kategori kepala sekolah. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya