Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan

Sensasi Buka Puasa dengan Bakso Paling Murah Se-Indonesia

Selain rasanya yang enak, bakso krikil Pak Bowo juga dikenal paling murah se-Yogyakarta atau mungkin se-Indonesia.

oleh Yanuar H diperbarui 22 Mei 2019, 13:00 WIB

Diterbitkan 22 Mei 2019, 13:00 WIB

Krikil Pak Bowo (Foto: Yanuar H/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Mungkin banyak yang tidak terbiasa berbuka puasa dengan bakso. Namun bakso krikil Pak Bowo yang murah meriah ini bisa menjadi pembeda menu buka puasa Anda.

Berlokasi di Mejing Lor Ambarketawang, Gamping, Sleman, bakso krikil Pak Bowo tak pernah sepi dari pembeli. Selain rasanya yang enak, bakso ini juga dikenal sebagai bakso termurah di Yogyakarta, bahkan di Indonesia. Satu mangkuknya hanya dibanderol Rp 3.000.

"Dulu Rp 2.000 (per mangkok), karena harga bensin naik, jadi Rp 2.500. Sekarang Rp 3.000, udah gak mau naik lagi," kata Beni Prianto, pemilik warung Bakso Krikil Pak Bowo.

Meski terbilang sangat murah Beni mengatakan cita rasa bakso buatanya tidak murahan.

"Bakso ayam tapi kuah kaldunya sapi," kata Beni.

Beni mengatakan, mempertahankan status bakso termurah di Yogyakarta memang tidak mudah. Mengingat harga bahan baku pembuatan bakso terus meningkat dari waktu ke waktu.

"Kita perlu putar otak, alhamdulillah masih dapat untung mudah-mudahan naiknya tidak terlalu," katanya.

Foto: Yanuar H/ Liputan6.com.

Memasuki bulan puasa, warung bakso krikil Pak Bowo tetap buka, mulai dari sore hingga malam hari.

"Biasanya buka pagi. Kalo puasa mulai siang sampai malam," katanya.

Beni mengaku, menu bakso krikil kupat menjadi favorit menu buka. Menu bakso ini sama dengan bakso pada umumnya, yang membedakan adalah tambahan kupatnya.

Beni menjelaskan bakso Rp 3.000 ini memiliki filosofinya sendiri. Semuanya berawal dari petuah almarhum ayahnya.

"Filosofinya uang saku anak sekolah. Bapak gitu bilangnya harga yang terjangkau anak sekolah, sekarang malah umum," katanya.

Karena sesuai dengan uang saku anak sekolah, maka harga bakso murahnya tidak akan naik dari tiga ribu rupiah. Selain uang saku anak sekolah, pesan ayahnya yang membuat harganya tidak akan naik.

"Kalau bisa tidak usah dinaikkan harganya. Kalau sudah dapat untung tidak usah dinaikkan harganya," katanya.

Sepeninggal ayahnya ia pun tidak menaikkan harga bakso murahnya. Sebab, dengan harga Rp 3.000 pun ia sudah mendapat untung.

"Sekarang malah ada karyawan juga. Dulu bapak saya dan adik sekarang kita ada karyawan," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓