Baturraden Diserbu Pemudik Lebaran, Apa Pesonanya?

Tentu saja kunjungan wisata Baturraden yang tetap stabil ini juga tak lepas dari pembenahan obyek wisata yang dilakukan oleh pengelola.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 01 Jun 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2019, 06:00 WIB
Lokawisata Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Lokawisata Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Destinasi wisata andalan Kabupaten Banyumas, Lokawisata Baturraden terus berbenah menyambut libur lebaran Idul Fitri 2019 ini. Di antara lima objek wisata yang dikelola Pemkab Banyumas, Baturraden memang menjadi andalan.

Tiap tahun, Baturraden menyumbang miliaran rupiah untuk kas daerah. Dan itu, sudah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun.

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas memperkirakan jumlah pengunjung Lokawisata Baturraden pada masa libur lebaran 2019 ini bakal naik 10 persen dibanding jumlah kunjungan pada libur lebaran pada 2018 lalu.

Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan pada libur lebaran tahun lalu, jumlah kunjungan Baturraden mencapai 150 ribu orang. Itu berarti, tahun ini diperkirakan pengunjung akan berjumlah sekitar 165 ribu orang.

“Ya naik 10 persen. Selama 10 hari libur lebaran itu,” ucapnya, Kamis, 30 Mei 2019.

Untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung, Dinas Pariwisata dan sejumlah pihak lainnya telah berkoordinasi mulai dari sisi keamanan, parkir area hingga lalu lintas dari dan ke Baturraden. Soal keamanan, Dinas Pariwisata telah membentuk Pengamanan Gabungan (Pamgab) Pariwisata yang terdiri dari pegawai Dinporabudpar, kepolisian, TNI dan pengelola wisata.

Pamgab Pariwisata Baturraden juga berasal dari Jagabaya dan masyarakat setempat. Secara keseluruhan, untuk lima objek wisata yang dikelola, Pemkab Banyumas menyiapkan sebanyak 176 Pamgab Wisata.

 

Antisipasi Padatnya Lalu Lintas Baturraden pada Libur Lebaran

Keindahan alam Baturraden tak lekang oleh perubahan zaman dan tetap menjadi favorit pengunjung. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Keindahan alam Baturraden tak lekang oleh perubahan zaman dan tetap menjadi favorit pengunjung. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

“Jagabaya itu semacam Pamswakarsa dari wilayah di mana ada destinasi wisata tersebut,” dia menjelaskan.

Persiapan lainnya adalah lahan dan petugas parkir. Asis mengakui, parkir menjadi salah satu sektor yang harus dibenahi untuk menunjang pariwisata Baturraden. Parkir menentukan kenyamanan pengunjung Baturraden.

“Tahun kemarin kami kecolongan. Ada parkir yang disebut parkir plencing. Setelah minta uang, tukang parkirnya pergi tidak mau tanggung jawab,” dia mengungkapkan.

Karenanya, tahun ini Dinporabudpar akan menyiapkan tanda pengenal atau ID khusus untuk para tukang parkir Baturraden. Tukang parkir yang tak ber-ID tak akan diperbolehkan bertugas.

Sektor lain yang benar-benar dipersiapkan adalah arus lalu lintas. Dinporabudpar telah berkoordinasi dengan dinas perhubungan dan kepolisian untuk bekerja sama mengatur agar kendaraan naik ke Baturraden melalui jalan utama. Adapun jalan lingkar barat dan timur hanya digunakan untuk kendaraan turun.

Itu dilakukan untuk mencegah bertumpuknya kendaraan di jalur sempit lingkar barat dan timur, seperti yang terjadi tahun lalu. Pada libur lebaran 2018 lalu, masih ada kendaraan yang naik ke Baturraden menggunakan jalan lingkar.

“Tahun kemarin kan ada kendaraan yang naik dari jalan lingkar. Ya itu menyebabkan lalu lintas semrawut,” dia menerangkan.

Obyek wisata baru dengan berbagai wahana yang kekinian semakin marak di Purwokerto, Banyumas dan daerah sekitarnya tak melunturkan pesona Baturraden di mata wisatawan. Baturraden tetap menjadi favorit.

 

Ragam Usia Wisatawan Baturraden

Keindahan alam Baturraden tak lekang oleh perubahan zaman dan tetap menjadi favorit pengunjung. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Keindahan alam Baturraden tak lekang oleh perubahan zaman dan tetap menjadi favorit pengunjung. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Padahal, Baturraden terbilang tak begitu agresif menambah wahana wisata baru. Tentu ada rahasia kenapa Baturraden tetap menjadi favorit pilihan pengunjung untuk berekreasi.

Soal ini, Asis mengatakan satu hal yang membuat Baturraden berbeda dari obyek wisata lainnya adalah keindahan alamnya. Berada di Lereng Gunung Slamet, Baturraden menyuguhkan pesona alam dan suasana yang sukar dicari tandingannya.

Sebab itu, kunjungan wisatawan ke lokawisata Baturraden tak terpengaruh keberadaan obyek wisata baru. Bahkan, Baturraden pun diklaim terus meningkat.

“Saya pernah bertanya ke pengunjung dari Jakarta. Katanya di sini masih sejuk. Beda dengan Puncak yang sekarang sudah panas. Sudah banyak bangunan,” dia mengungkapkan.

Tren kunjungan pun kini semakin beragam dan luas. Sebelumnya, Baturraden lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan berusia remaja. Namun kini wisatawannya beragam, mulai anak-anak hingga orang tua.

Kedua, ada pula tren kunjungan kelas menengah ke atas yang mungkin menjajal suasana yang tak ditemukan di obyek wisata lainnya. Perluasan segmen ini yang membuat Baturraden tetap digdaya meski terjadi

Namun begitu, tentu saja kunjungan wisata Baturraden yang tetap stabil ini juga tak lepas dari pembenahan obyek wisata yang dilakukan oleh pengelola. Sejumlah wahana baru yang kini menjadi favorit Baturraden antara lain sepeda gantung.

Wahana lain pun masih tetap diminati, antara lain Pancuran Pitu, Taman Bunga Baturraden, Kebun Raya Baturraden, Jembatan Cinta, hingga Kebun Binatang.

Di luar wahana wisata, pengelolaan Lokawisata Baturraden pun terus dibenahi. Tetapi, pengelola berkomitmen tetap berkonsentrasi pada keindahan alamnya. Karenanya, pembenahan pun dilakukan bertahap dan hanya bersifat menjaga yang sudah ada.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya