Pengantin Baru Terseret Banjir di Pekanbaru, Istri Ditemukan Tak Bernyawa

Hujan deras yang menyebabkan banjir menelan korban jiwa di Pekanbaru. Pengantin baru tewas terseret banjir dan tak bisa diselamatkan suaminya meski telah memegang tangan istrinya itu.

oleh M Syukur diperbarui 18 Jun 2019, 13:46 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2019, 13:46 WIB
Polisi dan Basarnas Pekanbaru mengevakuasi korban terseret banjir.
Polisi dan Basarnas Pekanbaru mengevakuasi korban terseret banjir. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Beberapa bulan menikah, pria bernama Anto harus kehilangan istrinya, Yeni Riski Puspita. Pasangannya itu hanyut terseret banjir ketika tergelincir di parit Jalan Lobak, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.

Dilaporkan terseret banjir pada Selasa, 18 Juni 2019, pukul 04.30 WIB, korban baru ditemukan pukul 08.05 WIB. Pencarian dilakukan sejumlah personel Polsek Tampan, Basarnas Pekanbaru dan warga sekitar.

Menurut Kapolsek Tampan Ajun Komisaris Juper Lumbantoruan, suami korban menolak istrinya diotopsi sehingga petugas tidak mengusut lebih lanjut penyebab kematian. Korban saat ini berada di Rumah Sakit Prima.

"Nantinya dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Rokan Hulu," sebut Juper, Selasa siang.

Juper menyebutkan, jasad korban ditemukan dua kilometer dari lokasi awal hanyutnya. Korban ditemukan dalam parit di belakang Perumahan Widya Graha Dua Jalan Srikandi.

"Saat ditemukan, jasad korban tersangkut besi di beton parit. Lalu dievakuasi ke rumah sakit," kata Juper.

Juper menjelaskan, Selasa dini hari di Pekanbaru turun hujan deras. Hal ini membuat sejumlah parit tidak bisa menampung debit air hingga meluap ke jalanan dengan arus cukup kencang.

Pukul 04.30 WIB, petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek mendapat informasi warga hanyut terseret banjir di penurunan depan Madrasah Aliyah, persisnya Parit Jalan Lobak.

Korban Minta Suami Berhat-hati

Evakuasi korban terseret banjir oleh polisi dan Basarnas Pekanbaru.
Evakuasi korban terseret banjir oleh polisi dan Basarnas Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur)

Pengakuan suami korban, Anto, kepada petugas, menjelang subuh itu dirinya bersama istri berniat ke Bandara Sultan Syarif Kasim II tujuan Sampit, Kalimantan Tengah.

"Istrinya mengantar ke bandara memakai sepeda motor," sebut Juper.

Saat melewati genangan air di pinggir parit, korban berujar kepada suaminya agar berhati-hati. Korban juga mengajak suaminya turun dari sepeda motor dan melewati genangan jalan kaki saja sembari menuntun kendaraan.

Begitu turun dari sepeda motor, korban terpeleset dan terbawa arus ke dalam parit. Anto berusaha menolong istrinya dan berhasil menggenggam tangan istrinya lalu berusaha menarik ke atas.

"Arus kuat membuat genggaman Anto terlepas hingga istrinya hanyut," kata Juper.

Terpisah, Kepala Basarnas Pekanbaru Amiruddin menyebut pihaknya mendapat informasi pukul 07.00 WIB. Pencarian dilakukan menyusuri aliran parit itu.

"Korban ditemukan sekitar pukul 08.05 WIB, dua kilometer dari lokasi kejadian," ucap Amiruddin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya