Dieng Membeku, Suhu Anjlok Minus 9 Derajat Celsius

Suhu kembali anjlok ke suhu minus sembilan derajat Celsius. Embun es Dieng pun muncul lebih tebal dan luas.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 24 Jun 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2019, 11:00 WIB
Embun es Dieng di kompleks Candi Arjuna, Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/UPT Dieng/Muhamad Ridlo)
Embun es Dieng di kompleks Candi Arjuna, Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/UPT Dieng/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banjarnegara - Senin pagi, 24 Juni 2019, suhu kembali anjlok ke suhu minus sembilan derajat Celsius. Embun es Dieng pun muncul lebih tebal dan luas.

Kini embun es tak hanya tampak di rerumputan. Embun es sudah berdampak ke tanaman kentang dan sayuran lain.

Suhu minus sembilan derajat Celsius tercatat di kompleks Candi Arjuna Dieng. Di dalam ruangan rumah warga di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, suhu di dalam ruangan mencapai minus satu derajat Celsius.

Di kompleks Candi Arjuna, embun es Dieng menyelimuti kawasan lebih luas. Masyarakat dan wisatawan pun berebut mengabadikan momentum langka ini dengan kamera ponsel.

"Minus sembilan derajat Celsius. Ini sudah sampai ke pertanian. Tanaman kentang itu sudah cukup luas," kata Aryadi Darwanto, Kepala UPT Dieng.

Menurut Aryadi, suhu udara Dieng sepekan terakhir ini memang turun ke suhu kurang dari nol derajat. Namun, Senin pagi ini adalah yang terendah.

Sebelumnya, suhu udara berkisar minus satu hingga minus lima derajat Celsius di kompleks Candi Arjuna. Adapun di perumahan, suhu udara masih berkisar satu atau dua derajat Celsius.

"Jelas lebih tebal dan persebarannya lebih luas. Jadi warga juga, sempat cerita, depan rumahnya ada embun es. Kebetulan suhu di kampung, di Desa Dieng Kulon juga sudah minus satu," dia menjelaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Mesin Mobil Mogok

Embun es Dieng. (Foto: Liputan6.com/UPT Dieng/Muhamad Ridlo)
Embun es Dieng. (Foto: Liputan6.com/UPT Dieng/Muhamad Ridlo)

Dibanding suhu udara kemarau sebelumnya, suhu udara kali ini juga lebih rendah. Tahun lalu suhu udara terendah minus tujuh derajat Celsius. Saat itu, mata air dan genangan air sampai membeku. Akan tetapi, pagi ini belum ada laporan membekunya mata air atau aliran air di selokan.

Suhu minus sembilan itu menyebabkan embun es lebih tebal dan sudah berdampak ke pertanian kentang dan sayuran. Diperkirakan tanaman kentang yang terdampak akan mati membusuk.

Akan tetapi, Senin pagi ini belum ada laporan berapa luasan tanaman pertanian warga yang terdampak embun es. Namun, penuturan petani, tanaman akan mati jika terkena embun es cukup tebal.

"Baru kena sekali, apakah akan mematikan, belum tahu. Tapi, tadi sudah terlihat, kan tanaman yang kena embun itu putih-putih. Kata petaninya sih mati," kata

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Pengelola Homestay Desa Dieng Kulon, Fortuna Dyah, mengemukakan suhu yang begitu rendah menyebabkan kendaraan bermesin diesel wisatawan mogok. Diduga solar terlampau dingin atau bahkan ada saluran bahan bakar yang beku akibat rendahnya suhu.

"Ya, ada yang mobilnya mogok. Mungkin karena solarnya membeku atau bagaimana," ujar Fortuna.

Di luar dampak di sektor pertanian, suhu udara rendah yang menciptakan hamparan embun es juga menjadi destinasi wisata baru. Kunjungan wisatawan melonjak. Data di UPT Dieng, pada Minggu, 23 Juni 2019, pengunjung Dieng naik menjadi 9.500 lebih pengunjung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya