Bangunan Peninggalan Kolonial Belanda di Taman Bermain Palembang

Masih banyak bangunan peninggalan Kolonial Belanda seperti di taman Kambang Iwak Palembang.

oleh Nefri Inge diperbarui 02 Jul 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2019, 07:00 WIB
Menjelajahi Bangunan Peninggalan Kolonial Belanda di Taman Bermain Palembang
Taman Kambang Iwak menjadi salah satu wahana rekreasi warga Kota Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Dedaunan yang hijau dan rimbun, pohon tinggi menjulang, riakan air di danau buatan serta beberapa fasilitas taman bermain menghiasi taman Kambang Iwak. Kawasan ini juga sering dikenal dengan nama KIF Park, yang terletak di Jalan Tasik, Kelurahan Talang Semut Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini juga menjadi tempat olahraga para warga Kota Palembang, mulai dari jogging, senam pagi, bersepada, skateboard hingga kegiatan seni lainnya.

Ada yang menarik dari kawasan yang berada di depan rumah dinas Wali Kota (Wako) Palembang ini. Ada banyak bangunan bergaya kuno yang menjadi saksi bisu kejayaan pemerintahan kolonial Belanda, di era runtuhnya Kesultanan Palembang Darussalam.

Menurut Dosen Arsitektur Universitas Sriwijaya Rizka Drastiani, dari sekian banyak pemugaran yang dilakukan, ternyata masih ada beberapa bangunan yang belum direnovasi seutuhnya, sehingga menyisakan desain bangunan kolonial Belanda.

“Kawasan ini memang sejak kolonial Belanda dijadikan tempat bermain dan rekreasi keluarga. Ada bangunan lama yang masih ada hingga sekarang, seperti bangunan berbentuk geometris yang cukup dominan,” katanya kepada Liputan6.com, Minggu (30/6/2019).

Salah satunya bangunan yang menjadi arena jogging dan dipergunakan sebagai posko anggota Satpol-PP. Bentuknya masih ada unsur arsitekstur bangunan Belanda.

Rumah dinas Wako Palembang juga merupakan bangunan mewah yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal orang Belanda di masa lalu.

“Bentuk kopel biasanya beratap hipped-roof, yakni memiliki lubang angin berbentuk persegi atau lubang persegi yang disusun vertikal," terangnya.

Hunian yang berbentuk engkel atau koper juga masih banyak berdiri kokoh di sekitar taman Kambang Iwak Palembang. Rumah peninggalan zaman Belanda ini banyak yang dialihfungsikan sebagai kafe atau restoran.

 

 

Penghargaan Taman Terbaik

Menjelajahi Bangunan Peninggalan Kolonial Belanda di Taman Bermain Palembang
Salah satu bangunan bekas Kolonial Belanda yang masih tersisa di taman Kambang Iwak Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Salah satunya bangunan Kuto Resto dengan halaman yang luas dan bangunan yang besar. Beberapa waktu lalu, bangunan ini difungsikan sebagai restoran berkelas, namun saat ini belum digunakan kembali.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sumsel Akhmad Najib, mengatakan perbaikan fasilitas di taman bermain Kambang Iwak terus dilakukan, untuk menjaga salah satu ruang penyumbang oksigen bagi Kota Palembang.

"Menjaga tidak terlepas dari kesadaran masyarakat juga, tapi pemerintah juga memang banyak melakukan evaluasi terhadap kelestarian kawasan ini,” katanya.

Dia mengakui, fasilitas yang sudah tertata rapi dibangun di beberapa sudut Kota Palembang sering dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Di tahun 2007 lalu, taman Kambang Iwak mendapat penghargaan sebagai salah satu taman kota terbaik di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya