Ritual Mandi Kembang di Makam Bukit Siguntang Palembang

Taman wisata Bukit Siguntang Palembang merupakan salah satu lokasi peninggalan Kerajaan Sriwijaya Palembang.

oleh Nefri Inge diperbarui 18 Jun 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2019, 08:00 WIB
Ada Ritual Mandi Kembang di Makam Bukit Siguntang Palembang
Taman wisata Bukit Siguntang Palembang sering didatangi pengunjung untuk melakukan berbagai ritual (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Berwisata di Bukit Siguntang Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), disuguhkan dengan pemandangan alam serta kisah kejayaan Kerajaan Sriwijaya.

Taman wisata yang berlokasi di Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang ini, terkenal dengan makam anggota Kerajaan Sriwijaya yang berusia ratusan tahun.

Ada tujuh makam yang terawat rapi yaitu makam Raja Sigentar Alam, Puteri Rambut Selako, Pangeran Batu Api, Pangeran Djunjungan, Puteri Kembang Dadar, Pangeran Bagus Karang dan Pangeran Bagus Kuning.

Selain mengunjungi salah satu wisata heritage di Palembang, para pengunjung juga sering menggelar ritual khusus di Bukit Siguntang, salah satunya mandi kembang.

Menurut Muhammad Suharyadi Basri (43), anak juru kunci Bukit Siguntang Palembang, ada banyak pengunjung datang, untuk menyampaikan nazarnya di depan makam anggota Kerajaan Sriwijaya.

Ritual untuk mewujudkan nazar ini yaitu mandi kembang di depan makam Raja Sigentar Alam. Ada yang sengaja membawa kembang ke makam, ada juga yang membeli kembang di Bukit Siguntang Palembang.

"Mereka mandi kembang di depan makam, dengan balutan kain sarung. Setelah itu mereka memanjatkan doa. Ada juga yang membawa kembang tersebut ke rumah seusai didoakan. Jadi mereka bisa mandi kembang di rumah masing-masing," katanya kepada Liputan6.com, Senin (17/6/2019).

Ritual khusus lainnya yang dipercaya para pengunjung Bukit Siguntang Palembang yaitu, mencuci muka dari air di dalam kendi. Wadah air yang terbuat dari tanah liat tersebut, diletakkan di atas makam Puteri Kembang Dadar.

Para pengunjung percaya bahwa jika mencuci muka dari air kendi makam Puteri Kembang Dadar, wajah akan terlihat lebih cantik dan cerah. Namun hanya orang tertentu saja yang bisa melihatnya.

Puteri Berparas Cantik

Ada Ritual Mandi Kembang di Makam Bukit Siguntang Palembang
Air kendi di makam Puteri Kembang Dadar di Bukit Siguntang Palembang dipercaya dapat mencerahkan wajah (Liputan6.com / Nefri Inge)

"Airnya itu air biasa dan selalu kita isi ulang jika habis. Tapi karena banyak yang percaya, jadi para pengunjung rutin melakukan ritual itu," ujar Yadi, sapaan akrabnya.

Ritual tersebut bersangkutan dengan legenda Puteri Kembang Dadar, yang dipercaya mempunyai paras cantik dan menawan.

Ada ritual lainnya yaitu mencoba peruntungan menggunakan sepotong bambu berukuran panjang. Para pengunjung yang sudah mengucapkan nazar, bisa membentangkan kedua tangannya dan mengukur di bambu tersebut.

Batasan bambu lalu ditandai dengan karet gelang. Biasanya beberapa hari kemudian, mereka akan datang lagi berkunjung dan mengukur lebar bentangan kedua tangannya di bambu tersebut.

"Jika bentangan tangan lebih panjang atau pendek dari batasan karet gelang tersebut, keinginannya akan terkabul. Namun jika bentangan tangannya sama dengan batas karet gelang tersebut, keinginan pengunjung akan sulit terwujud," ucapnya.

Yadi mengatakan, ritual lainnya yang juga dilakukan pengunjung yaitu, berdoa dan mengucap nazar di depan makam.

Jika keinginannya terwujud, pengunjung biasanya akan memberikan hadiah sesuai nazar kepada juru kunci Bukit Siguntang Palembang. Seperti ayam, burung, kambing dan lainnya.

Kunjungan Turis Mancanegara

Ada Ritual Mandi Kembang di Makam Bukit Siguntang Palembang
Salah satu spot taman wisata Bukit Siguntang Palembang yang identik dengan jejak petilasan Kerajaan Sriwijaya (Liputan6.com / Nefri Inge)

"Mereka jarang memberitahu apa nazar yang diucapkan. Tapi biasanya banyak yang meminta doa untuk enteng jodoh, tes polisi, kenaikan pangkat, meminta keturunan hingga meminta keberhasilan dalam karirnya," katanya.

Ibni Farozi, Staff Bukit Siguntang Palembang mengatakan, Raja Sigentar Alam dipercaya merupakan kakak kandung Datuk Sultan Iskandar atau lebih dikenal dengan nama Raja Parameswara dari Selat Malaka.

Raja Parameswara merupakan raja terakhir dari Singapore, di tahun 1389 hingga 1398.

Turis mancanegara yang sering datang dan berziarah ke makam di Bukit Siguntang Palembang berasal dari negara Malaysia, Tiongkok, Singapore dan Thailand.

Mereka percaya bahwa Raja Sigentar Alam merupakan nenek moyangnya. Di perayaan Waisak setiap tahunnya, turis mancanegara dari Tiongkok sering menggelar ritual sembahyang di Bukit Siguntang Palembang.

"Pengunjung asal Tiongkok menelusuri makam-makam tersebut, dengan berputar-putar ke makam-makam di sini. Di tahun ini saja, ada sekitar 500 orang turis Tiongkok datang mengunjungi Bukit Siguntang Palembang," ungkapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya