Hujan Lebat, Nunukan Dilanda Banjir

Banjir Nunukan merusak 2 jembatan penghubung, kebun, tanaman, persawahan serta 4 perahu hanyut dan 1 rumah warga rusak berat

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2019, 13:53 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2019, 13:53 WIB
banjir nunukan
Petugas dari BPBD Nunukan terus berusaha membantu warga untuk keluar dari rendaman banjir dan menyelamatkan barangnya. (foto: Liputan6.com/BNPB)

Liputan6.com, Nunukan - Belum usai kabut asap melanda Kalimantan, hujan lebat yang turun sejak Selasa (13/08/2019) hingga Rabu (14/08/2019) tengah malam, menyebabkan banjir di Kabupaten Nunukan, Kalimantan utara. Genangan air bervariasi antara 20 cm hingga 120 cm.

Dalam keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana, disebutkan bahwa genangan terbanyak berada di dusun Mamolo, hingga merendam 40 rumah. Rita Rosita, dari BNPB menyebut bahwa hujan deras berkurang dan reda pada pukul 02.00 WITA. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Mamolo, Kabupaten Nunukan.

"Tidak hanya merendam rumah penduduk, derasnya arus sungai Mamolo juga merusak 2 jembatan penghubung, kebun, tanaman, persawahan serta 4 perahu rusak dan 1 rumah warga rusak berat," tulis Rita.

Sementara itu, Kasi Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Nunukan Hasanudin mengatakan bahwa genangan air tertinggi melanda tiga wilayah pemukiman penduduk yaitu di RT 01, 10, dan RT 11 Dusun Mamolo. Rumah-rumah penduduk yang berada di daratan rendah terendam banjir dalam.

Tidak hanya merendam rumah milik warga, banjir juga merusak kebun, tanaman dan persawahan warga setempat. Kerusakan akibat banjir dirasakan juga oleh petani rumput laut dan nelayan, karena tenggelamnya sejumlah perahu.

"Ada 4 perahu tenggelam. Selebihnya rusak parah, tapi tidak sampai hanyut terbawa arus sungai,kata Hasanudin.

Tim BPPD yang tiba di lokasi kejadian sejak pukul 06.00 Wita, langsung melakukan evakuasi baik barang maupun orang. BPPD Nunukan menurunkan 1 unit perahu lipat untuk evakuasi korban, 1 unit mobil rescue dan 1 unit pickup, serta 1 unit motor trail dan beberapa alat tambahan, untuk empermudah evakausi korban banjir.

"Ada 15 personel BPBD Nunukan dibantu polisi, bersama warga sekitar, yang membantu evakuasi," katanya.

Evakuasi banjir dihentikan sekitar pukul 10.00 WITA. Saat ini, kondisi perkampungan penduduk mulai normal karena genangan air mulai surut, dan sebagian wilayah tetap dalam pengawasan. Sebab, ketinggian air masih merendam sejumlah ruas jalan.

"Curah hujan tinggi, bersamaan pasang air laut jadi banjir ini surutnya lama," katanya.

Simak video pilihan berikut

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya