Lereng Gunung Agung Kebakaran, Lokasi Sulit Dijangkau

Ada tiga titik api di lereng Gunung Agung yang terpantau mengalami kebakaran.

oleh Dewi Divianta diperbarui 28 Agu 2019, 01:48 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2019, 01:48 WIB
Gunung Agung Semburkan Lava Pijar
Api membakar hutan lereng Gunung Agung setelah terjadinya lontaran batu pijar dari kawah terlihat dari Karangasem, Bali, Selasa (3/7). Lontaran lava pijar pun teramati keluar kawah dengan jarak mencapai 2 ribu meter. (AP/Firdia Lisnawati)

Liputan6.com, Denpasar - Kebakaran melanda lereng Gunung Agung. Gunung setinggi 3.142 mdpl itu diketahi mengalami kebakaran pada pukul 18.25 Wita sore tadi, Selasa (27/8/2019).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin membenarkan jika lereng Gunung Agung yang masih berstatus siaga alias level III itu mengalami kebakaran.

“Betul (terjadi kebakaran). Kami masih memonitor,” kata Rentin saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (27/8/2019).

Dari pantauannya, ada tiga titik sumber api di lereng Gunung Agung. Titik api berada pada ketinggian 800 mdpl dengan jarak enam kilometer dari puncak Gunung Agung. "Lokasinya berada di wilayah hutan lindung perbatasan Dusun Belong, Desa Ban dengan Dusun Pucang, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem," kata Rentin.

Sementara itu, kebakaran itu melahap hutan alam seperti semak belukar, rumput kering dan pohon cemara. Mengenai penyebab kebakaran, Rentin mengaku belum mengetahuinya.

“Mengenai penyebab kebakaran kami belum mengetahuinya. Saat ini kami fokus berupaya melakukan pemadaman dan terus memonitor perkembangannya,” ujarnya.

Lokasi kebakaran sendiri menurutnya jauh dari pemukiman penduduk. Di sisi lain, lokasi kebakaran sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran. Saat ini, tim terus melakukan pemantauan dari rumah warga yang berada paling atas di Banjar Dinas Belong.

Katanya, untuk mendekati lokasi kebakaran dari rumah warga memerlukan jarak tempuh kurang lebih 3-5 jam perjalanan. “Kami masih berupaya untuk melakukan pemadaman, karena memang lokasinya sulit diakses. Perkembangan akan terus kami update,” tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya