Liputan6.com, Jakarta - Akibat terjadinya kembali erupsi Gunung Agung, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali menyatakan beberapa penerbangan dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, pada Jumat malam dibatalkan. Selain itu, penerbangan menuju bandara tersebut juga dialihkan untuk sementara waktu.
“Kami akan terus men-update kondisi terkini mengenai erupsi Gunung Agung, saat ini memang penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai, Bali, dibatalkan," tutur Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti, dikutip dari keterangan tertulis Sabtu (25/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sejauh ini ada 4 penerbangan menuju bandara yang melakukan pembatalan dan 5 keberangkatan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dibatalkan sesuai dari keputusan safety assesment airlines bersangkutan.
Polana juga mengimbau kepada seluruh pihak terkait untuk terus melakukan koordinasi dan memonitor erupsi Gunung Agung Bali, apabila menggangu keselamatan penerbangan maka bandara dapat di tutup sementara.
Jangan Panik
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir menjelaskan secara terpisah bahwa saat ini terjadi hujan abu vulkanik ringan, dan kondisi masih akan berlangsung sampai dengan Pukul 01.00 Wita esok hari.
Terdeteksi abu vulkanik awalnya pada ketinggian sekitar 4000-5000m di ruang udara bandara I Gusti ngurah rai dengan intesitas sedang tapi agak tersebar namun saat ini intensitas telah berkurang 500 -1000m. Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi normal dan petugas ATC melaksanakan pemanduan pesawat secara taktikal menghindarkan pesawat masuk ke area yang terpapar debu vulkanik.
Dalam penjelasannya Elfi Amir mengimbau kepada para pengguna jasa angkutan udara agar tidak panik terhadap erupsi Gunung Agung, sebab dalam menanggulangi bencana, abu vulkanik, bandara telah memiliki standar operasional Prosedur (SOP). Selain itu tiap airlines operator juga melaksanakan safety assesment untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangannya.
“Penumpang tidak perlu panik, karena kita sudah memiliki SOP dan kontigency plan jika terjadi VA. Sebab pemerintah melalui Ditjen Hubud tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” terangnya.
Advertisement