Beri Kuliah Umum di ITB, Bos Emtek Kupas Strategi dalam Industri Media

Managing Director of PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek) Tbk, Sutanto Hartono, memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (4/9/2019).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 04 Sep 2019, 13:40 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 13:40 WIB
Sutanto Hartono
Managing Director of PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek), Tbk Sutanto Hartono memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa ITB, Rabu (4/9/2019). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Managing Director of PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek) Tbk sekaligus CEO PT Surya Citra Media, Sutanto Hartono, memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (4/9/2019).

Dalam kesempatan itu, Sutanto mengupas strategi berhadapan dengan era digital yang kerap digaungkan sebagai era disrupsi dari segala bidang bisnis, termasuk media massa.

Sutanto menjelaskan, disrupsi terjadi karena demokratisasi konten yang tidak melulu disajikan melalui media konvensional. Namun, juga disalurkan melalui platform digital oleh para pembuat konten sendiri yang banyak dilirik oleh para pembaca media sejagat.

Disrupsi tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi. Emtek, kata dia, bisa masuk ke usaha-usaha yang tadinya pun bukan merupakan bidang usaha Emtek.

"Bagaimana kita menyinergikannya dan mempunyai skala ekonomi mengingat industri TV masih yang cukup besar di Indonesia, salah satunya masih mengontrol 60 persen kue iklan. Nah, dengan skala besar itu tentu saja memberikan keuntungan kita dalam hal konten. Apakah kita monetizer atau bekerja sama dengan influencer, misalnya. Sehingga skala itu yang kita harapkan meningkatkan progres untuk masuk ke bidang-bidang, sesuai dengan konten dan advertising," ujarnya.

Sutanto menyebutkan, faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam kondisi media saat ini adalah konten. "Konten itu sangat penting sebagai awalnya karena itu adalah magnet. Dan terbukti penetrasi penggunaan internet atau mobile device nomor pertama di Indonesia. Itu adalah instant messaging, nomor kedua adalah video," katanya.

PT Elang Mahkota Teknologi (Grup Emtek) didirikan pada 1983. Perusahaan yang menyediakan layanan komputer pribadi, Grup Emtek, telah berkembang menjadi kelompok perusahaan modern dan terintegrasi yang memiliki tiga divisi usaha utama, yaitu media, telekomunikasi dan solusi TI, serta konektivitas.

Puji Daya Kritis Mahasiswa ITB

Sutanto Hartono
Managing Director of PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek), Tbk Sutanto Hartono memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa ITB, Rabu (4/9/2019). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Saat berbicara kepada mahasiswa, Sutanto mengaku senang bisa berbagi inspirasi. Perkuliahan umum dengan materi dari praktisi menurut dia merupakan ajang untuk mendengar masukan dari para mahasiswa yang masih berdaya kritis.

"Saya selalu menikmati dan mengapresiasi kesempatan memberikan perkuliahan umum kepada mahasiswa. Saya lihat energi mereka yang luar biasa, idealisme mereka masih menggebu-gebu," kata Sutanto.

Perusahaannya yang sudah established ingin memberi inspirasi kepada mahasiswa supaya mereka pun berani mengambil karier yang baru, berani mengambil suatu bidang usaha yang baru, dan mengejar cita-cita mereka.

"Kedua, kita pun dalam suasana seperti ini saling mendapatkan masukan secara jujur dari mereka mengenai hal-hal apa yang mungkin belum terpikirkan atau yang harus kita perbaiki. Jadi, itu adalah esensi daripada pentingnya kita mendengarkan mahasiswa," ujarnya.

Selain itu, Sutanto mengakui mahasiswa merupakan salah satu segmen yang sangat penting di dunia media. Sebab, mereka punya relevansi terhadap konten yang diproduksi oleh Emtek.

"Di ITB sendiri saya rasa mereka memang datang dengan pertanyaan sangat kritis, sangat membangun, tetapi juga sangat inspiratif. Di Bukalapak, salah satu anak perusahaan kita, para pendirinya dari lulusan ITB. Jadi, kita yakin ke depannya ada anak-anak ITB yang akan sukses di start up," kata Sutanto.

Simak video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya