Pengendara Takut Ditilang, Adegan 'Fast and Furious' Warnai Razia di Madura

Aksi kejar-kejaran bak adegan film Fast and Furious ini gegara mobil bodong.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 07 Sep 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2019, 00:00 WIB
Razia Patuh Semeru
mobil sedan yang terlibat aksi pengejaran saat menerobos razia lalu lintas diamankan di Pos Polisi Barisan Kota Sampang, Kamis (5/9/2019) sore. (Liputan6/Musthofa Aldo)

Liputan6.com, Sampang - Razia kendaraan kerap memicu rasa takut, terutama dialami pengendara yang tak melengkapi diri dengan surat-surat kendaraan. Tohir contohnya. Warga Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur ini luar biasa takut pada razia.

Maka ketika ia terjaring razia kendaraan yang digelar Satlantas Polres Sampang di Jembatan Timbang Torjun, Kamis sore, 5 September 2019, pemuda 30 tahun itu tak mampu mengontrol rasa takutnya. Tohir nekat menerabas razia dan kabur dengan pedal gas terinjak penuh.

Maka sanksi yang semestinya hanya ditilang karena tak punya SIM, berubah menjadi sanksi masuk bui. Rupanya, bukan hanya karena tak punya SIM yang membuat Tohir berbuat nekat hingga nyaris menabrak polisi, melainkan juga karena mobilnya diduga bodong. Maka, dia memutuskan kabur ketika polisi hendak menuliskan namanya di lembaran tilang.

"Plat nomor di mobil, tak sesuai dengan yang tertulis dalam STNK," kata AKP Anita Kurdi, Kasatlantas Polres Sampang.

Fast and Furious versi Sampang

Razia Patuh Semeru
mobil sedan yang terlibat aksi pengejaran saat menerobos razia lalu lintas diamankan di Pos Polisi Barisan Kota Sampang, Kamis (5/9/2019) sore.

Adegan kejar-kejaran pun terjadi di jalanan Sampang yang bergelombang dan berlubang, dari tempat razia di Kecamatan Torjun hingga Kecamatan Kedungdung, tempat berakhirnya pelarian Tohir.

Peristiwa sengit itu digambarkan menyerupai adegan dalam film aksi balapan yang terkenal Fast and Furious. Tohir rupanya tak mengenal medan yang dilalui, dia salah jalan masuk ke jalan perkampungan yang sempit.

Polisi yang mengejar dengan motor dan mobil patwal akhirnya bisa menghentikan Tohir dengan mudah dibantu warga kampung.

Anita Kurdi mengakui awalnya polisi tak mengira pelat nomor di STNK berbeda dengan yang di mobil. Sebab, ketika dirazia, Tohir tak tampak mencurigakan. Dia menyerahkan STNK ke polisi dan mengakui kalau tak punya surat izin mengemudi. Ketika akan ditilang itulah, Tohir malah kabur dan terbongkarlah semuanya.

"Surat-suratnya masih dipegang petugas, tapi pengemudi memang tidak mempunyai SIM, ketika mau ditilang malah kabur," tutur dia.

Kabur justru membuat polisi makin curiga. Jangan-jangan terlibat kejahatan lain, jangan-jangan memakai narkoba. Namun, semua kecurigaan itu sejauh ini belum terbukti.

Tohir tetap ditahan karena tindakannya itu membahayakan nyawa pengendara lain dan sangat melanggar aturan dalam undang-undang lalu lintas.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya